August 30, 2021

[Movie & Drama Review] C-Drama: Unforgettable Love / He Xian Sheng De Lian Lian Bu Wang / 賀先生的戀戀不忘 (2021)

 Judul: Unforgettable Love / He Xian Sheng De Lian Lian Bu Wang / 賀先生的戀戀不忘
Sutradara: Li Yulei
Penulis Naskah: Qin Ye
Genre: Family, Comedy, Romance, Marriage Contract
Pemeran: Miles Wei (He Qiaoyan), Hu Yixuan (Qin Yiyue). Lennon Sun (He Weifei/Xiao Bao), Jerry Yu (Wen Gu), Sheng Huizi (Yang Ruowei), Wu Chengxu (Ning Fang)
Negara: China
Bahasa: Mandarin 
Jumlah Episode: 24
Durasi: 41 menit per episode
Tayang: 10 Juli - 2 Agustus 2021
Rating: 7.0/10


S i n o p s i s :

Qin Yiyue, seorang dokter psikologi anak dipertemukan dengan Xiao Bao, seorang anak yang memiliki trauma sehingga tidak mau berbicara dan berinteraksi dengan siapa pun. Anehnya, Xiao Bao langsung bisa dekat dengan Qin Yiyue. Lalu, demi mengobati Xiao Bao, Qin Yiyue harus menikah kontrak dengan He Qiaoyan, sang CEO dari grup He yang gila kerja serta memiliki sikap dingin. 

Dari menjadi orangtua pura-pura Xiao Bao, Qin Yiyue dan He Qiaoyan yang mulanya selalu berselisih pendapat, lama-kelamaan menjadi dekat. Tumbuh benih-benih cinta di antara mereka. Akan tetapi masa lalu He Qiaoyan, serta bisnis grup He seolah tidak merestui mereka. Qin Yiyue dan He Qiaoyan dipaksa untuk berpisah.

Belakangan diketahui jika ternyata banyak hal yang tersembunyi, serta ada sebuah kejadian di masa lalu yang menghubungkan Qin Yiyue, He Qiaoyan, dan Xiao Bao.

*

P l o t :

Seperti yang udah aku tulis di sinopsis, awal mula plot dari drama ini adalah pertemuan Qin Yiyue dengan Xiao Bao, seorang anak yang memiliki trauma akibat kecelakaan ketika dirinya masih berada di usia balita. Xiao Bao merupakan anak yang sulit berinteraksi dengan orang, susah dikendalikan, dan tidak mau berbicara. Bukannya cacat, tapi memang tidak mau berbicara. Biasanya Xiao Bao akan menuliskan apa yang ingin dia katakan dengan tablet yang selalu dia bawa ke mana-mana. Pertama kali bertemu Qin Yiyue, Xiao Bao langsung menurut dan bisa dikendalikan. Padahal dokter spesialis psikologi anak mana pun sudah menyerah dengan sikap Xiao Bao. Berdasarkan hal ini, He Qiaoyan sebagai ayah Xiao Bao mengajak Qin Yiyue untuk bekerja sama menyembuhkan trauma Xiao Bao. Terlebih Xiao Bao selalu memanggil Qin Yiyue dengan sebutan mama. He Qiaoyan berpikir jika mereka berpura-pura untuk menjadi orangtua bagi Xiao Bao, trauma anak tersebut akan segera pulih.

Akhirnya setelah melalui perjuangan yang cukup sulit dan panjang, He Qiaoyan berhasil membuat Qin Yiyue menandatangani kontrak pernikahan. Selama masa kontrak, Qin Yiyue harus tinggal bersama He Qiaoyan dan Xiao Bao, berpura-pura menjadi istri He Qiaoyan serta ibu bagi Xiao Bao.


Sebetulnya alasan yang membuat Qin Yiyue setuju untuk menandatangani kontrak adalah karena Qin Yiyue telah menghilangkan cincin berlian 15 karat yang dipinjamkan oleh He Qiaoyan. Waktu itu He Qiaoyan berpura-pura melamar Qin Yiyue pada sebuah acara di rumah sakit untuk mempermalukan mantan Qin Yiyue, Zhou Ziyang. Padahal sebenarnya cincin itu nggak hilang, hehe. Cuma keselip.


Awalnya kebersamaan mereka selalu diisi dengan perbedaan pendapat. He Qiaoyan terlalu overprotected kepada Xiao Bao. Sementara Qin Yiyue bisa lebih fleksibel dalam menangani Xiao Bao. Xiao Bao sendiri yang sudah ingin Qin Yiyue menjadi mamanya berusaha untuk selalu menyatukan He Qiaoyan dan Qin Yiyue. *yah, namanya juga anak-anak, wkwkwkwkwk*

Suatu hari muncullah Bibi He yang merupakan bibi He Qiaoyan. Beliau marah karena He Qiaoyan menikah diam-diam dan wanita yang dipilihnya, Qin Yiyue, sama sekali tidak memenuhi kualifikasi untuk menjadi Nyonya He. Namun He Qiaoyan tetap saja mempertahankan Qin Yiyue, selain demi Xiao Bao, sebenarnya dia sendiri juga sudah mulai memiliki perasaan pada Qin Yiyue. 
Bibi He yang saat itu bisa dibilang menjadi wali He Qiaoyan mengatur perjodohan dengan Lin Wei, putri dari grup Lin. Mereka sebenarnya sudah pernah dijodohkan saat kecil, tapi He Qiaoyan hanya menganggapnya sebagai basa-basi orangtua kala itu.

Lin Wei sebenarnya juga tidak mencintai He Qiaoyan, semua upayanya dalam memenangkan hati He Qiaoyan tak ubahnya hanya demi kepentingan bisnis keluarga, plus tekanan dari orangtuanya. Tapi sayangnya He Qiaoyan sama sekali tidak tergerak meski dengan iming-iming jika mereka menikah nanti, akan memberikan keuntungan pada bisnis keluarga mereka.

Qin Yiyue yang diserang dari dua arah oleh Bibi He dan Lin Wei, akhirnya memutuskan untuk mengakhiri kontrak. Namun di saat itu He Qiaoyan malah menyodorkan kontrak baru, yaitu meminta Qin Yiyue menjadi kekasihnya. Qin Yiyue menerima He Qiaoyan dan mereka resmi berpacaran. Akan tetapi ancaman dari Bibi He maupun dari grup Lin tetap saja berdatangan. Bibi He meminta Qin Yiyue untuk meninggalkan He Qiaoyan, bukan karena apa, karena Bibi He takut He Qiaoyan teringat akan kecelakaan yang merenggut nyawa kakak kandung dan kakak iparnya, yang tak lain adalah kedua orangtua kandung Xiao Bao. Sementara dari grup Lin, ancamam bisnis mulai berdatangan. Banyak rekan-rekan mereka yang  memutuskan kontrak kerja sama dengan grup He.

Setelah melalui pemikiran yang panjang, Qin Yiyue akhirnya memutuskan untuk meninggalkan He Qiaoyan, semata-mata demi kebaikan laki-laki itu dan bisnis grup He. Qin Yiyue memutuskan untuk pergi ke Jerman, mengejar impiannya. Pada saat hari keberangkatan Qin Yiyue, He Qiaoyan menghilang. Hal itu membuat Qin Yiyue membatalkan kepergiannya ke Jerman. Rupa-rupanya He Qiaoyan sudah mengingat soal kecelakaan itu dan rasa bersalahnya kembali muncul. Qin Yiyue yang sebenarnya masih mencintai He Qiaoyan memutuskan untuk membantu He Qiaoyan memulihkan sebagian ingatannya yang hilang. Namun He Qiaoyan malah menolaknya, menyuruh Qin Yiyue untuk tidak lagi menemuinya.

Ning Fang, senior Qin Yiyue yang juga menyukai perempuan itu akhirnya mendatangi He Qiaoyan. Dia mengatakan jika akan menyatakan perasaannya pada Qin Yiyue. Pada saat Ning Fang hendak menyatakan perasaannya, He Qiaoyan datang dan merebut kembali Qin Yiyue. 

Singkatnya hubungan He Qiaoyan dan Qin Yiyue membaik. Mereka akhirnya menemukan penyebab kecelakaan beberapa tahun lalu. Trauma Xiao Bao juga semakin menghilang. Xiao Bao sudah bisa bersekolah di sekolah umum, serta berinteraksi dengan orang lain, meski masih belum dengan semua orang.


*

UL ini adalah sebuah drama yang heartwarming banget buat aku. Di mana seorang anak yang mengalami trauma karena kecelakaan yang menewaskan kedua orangtua kandungnya, sehingga anak tersebut enggan berbicara dan bersosialisasi dengan orang lain. Interaksi antara Qin Yiyue, He Qiaoyan, dan Xiao Bao bener-bener bikin hati adem. Suka aja gitu ngelihat sebuah keluarga yang utuh dan bahagia. 

Secara keseluruhan cerita, aku ngerasa 'baik-baik saja'. Aku bisa menerima dan menikmati, tapi aku nggak merasakan ada sesuatu yang spesial. Awalnya waktu drama ini tayang, aku excited banget, udah berimajinasi yang macam-macam. Sayangnya apa yang disuguhkan nggak seperti yang aku harapkan.
Pada awal hingga pertengahan menjelang akhir, cerita yang disuguhkan datar-datar aja. Cenderung lebih menonjolkan usaha He Qiaoyan yang mati-matian membujuk Qin Yiyue untuk menikah kontrak dengannya. Nggak apa-apa sih, tapi di sini kesannya Xiao Bao jadi agak samar. Baru sekitar episode 18-19 masalah-masalah lain bermunculan. Jadi jomplang gitu deh. Ini menurutku ya, kalian boleh beda pendapat kok, boleh banget! 


Aku nggak tahu drama ini maunya menonjolkan kisah Xiao Bao atau Qin Yiyue-He Qiaoyan. Alurnya berasa kurang fokus. Di awal-awal, lebih condong ke masalahnya Xiao Bao, lalu di pertengahan sampai akhir lebih condong ke kisah percintaan antara Qin Yiyue dan He Qiaoyan. 

Bagi aku, drama ini sebenarnya punya ide cerita yang menarik, tapi sayang eksekusinya kayak kurang matang, jadi belepotan di sana sini. Beberapa hal kecil kurang begitu diperhatikan. Misalnya kehidupan Qin Yiyue yang menurutku selebor banget, padahal dia dokter yang menangani psikis anak, emosi Qin Yiyue juga sering meledak ketika berhadapan dengan orang yang nggak dia suka/memusuhi dia. Karakter seperti ini menurutku kurang tepat untuk seorang dokter. Lalu He Qiaoyan yang sebagai seorang CEO dengan sikap dingin dan gila kerja, dari awal cerita sampai akhir yang diurus gelang terus. Okelah itu gelang canggih, tapi apa iya perusahaan segede itu cuma memproduksi satu jenis gelang aja? Nggak ada kalung atau apalah gitu sebagai variasinya? Atau mungkin produk lain?



Chemistry antara dua tokoh utama berasa kurang. Kurang banget. This is hate to love story, tapi waktu mereka jatuh cinta, aku nggak bisa ngerasain aura lope lope dari mereka. Just an acting. Kelihatan banget nggak ada feel-nya. Ributnya aja seru, tapi giliran jatuh cinta hambar. 

Di samping cerita Qin Yiyue dan He Qiaoyan, ada juga cerita yang menurutku lebih greget antara sahabat Qin Yiyue, Yang Ruowei, dan sahabat He Qiaoyan, Wen Gu. Mereka berdua ini feel-nya malah lebih terasa. Terus ada lagi sedikit kisah dari Lin Wei dan Ning Fang.

Kesimpulannya UL ini adalah sebuah drama yang heartwarming. Tapi untuk hal-hal pendukung lainnya aku bisa bilang kalau masih perlu diperbaiki. Sayang banget, ide ceritanya bagus, tapi eksekusinya kurang matang. Hm, tapi untuk sebuah tontonan, UL cukup ringan dan manis. Aku sama sekali nggak merasa gemes ataupun terharu, tapi masih bisa menikmatinya dengan baik.

Next time, apa yang bakal aku review
Aku usahakan PYHoMS dan MLH hehe....

*

August 21, 2021

[Movie & Drama Review] C-Drama: Falling Into Your Smile / Ni Wei Xiao Shi Hen Mei / 你微笑时很美 (2021)

 Judul: Falling Into Your Smile / Ni Wei Xiao Shi Hen Mei / 你微笑时很美
Sutradara: Qiu Zhong Wei
Penulis Naskah: Qing Mei
Genre: E-Sport, Comedy, Youth, Romance, Life
Pemeran: Cheng Xiao (Tong Yao/ZGDX_Smiling), Xu Kai (Lu Sicheng/ZGDX_Chessman), Rachel Wang (Chen Jinyang), Zhai Xiaowen (Jian Yang/CK_Sunflower), Zhou Yiran (Ai Jia/YQCB_Aico), Yao Chi (Lu Yue/ZGDX_Lv), Sun Kai (Xiao Pang/ZGDX_Pang), Gao Han (Lao K/ZGDX_K), Kevin Xiao (Lao Mao/ZGDX_Cat), Yalkun Merxat (Yu Ming/ZGDX_Ming), Cui Zhaoyang (Xiao Rui)
Negara: China
Bahasa: Mandarin
Jumlah Episode: 31
Durasi: 45 menit per episode
Tayang: 23 Juni - 15 Juli 2021
Rating: 9.8/10


S i n o p s i s :

Dalam dunia e-sport yang seluruh pemainnya adalah laki-laki dan perempuan hanyalah sebagai penggemarnya, tiba-tiba dikejutkan oleh kemunculan pemain perempuan pertama yang berposisi sebagai mid laner. Pemain perempuan itu bernama Tong Yao, seorang gadis pendek dan imut, yang setiap kali bertanding tidak pernah menyalakan kamera, sehingga tidak ada satu pun yang tahu jika dia sebenarnya adalah seorang perempuan.

Identitas Tong Yao yang ternyata perempuan terungkap ketika tim ZGDX mencari anggota baru karena mid laner lama mereka mengalami cidera pada tangannya dan memutuskan untuk pensiun. Mulanya Lu Sicheng meragukan kemampuan Tong Yao, namun pada akhirnya dia memutuskan untuk menerima Tong Yao dalam timnya.

Tong Yao yang juga memiliki mantan seorang pemain e-sport bersumpah dua hal. Pertama: Dia tidak akan menjalin hubungan dengan orang dari dunia e-sport. Kedua: Dia bertekad menjadi pemain e-sport profesional.

Namun pendirian Tong Yao mulai goyah karena kehadiran Lu Sicheng dalam hidupnya. Lu Sicheng, sang ketua tim yang tampan, namun begitu dingin. Lu Sicheng hanya akan berpacaran dengan perempuan yang lebih hebat darinya dalam bermain gim.

*

Halo! Apa kabar semua? Aku harap kalian sehat-sehat dan bahagia selalu, supaya bisa terus menghalu bersama cowok-cowok tamvan yang nggak mungkin digapai ya. Hehe....
Pada review sebelumnya aku bilang kalau akan mereview Put Your Head On My Shoulder dan My Little Happiness, tapi nyatanya aku malah ke-distrac sama drama ini. Oh ayolah, siapa yang bisa menolak pesonanya Xu Kai. Aku yakin kalian pasti akan ter-Xu Kai-Xu Kai setelah nonton drama ini.


P l o t :

Tong Yao, cewek mungil nan imut yang jago bermain gim tiba-tiba mendapat pesan jika dia direkrut oleh sebuah tim besar, yaitu ZGDX. Mulanya Tong Yao ragu, bagaimana bisa tim sebesar dan terkenal seperti ZGDX bisa merekrutnya? Jangan-jangan dia ditipu. Namun seseorang yang mengirimi pesan tersebut menyuruh Tong Yao untuk menonton pertandingan ZGDX di Beijing, agar mereka bisa bertemu. Setelah menimbang-nimbang serta berkonsultasi dengan sahabatnya, Jinyang, Tong Yao akhirnya berangkat ke Beijing untuk menonton pertandingan final antara ZGDX dan CK.


Pertandingan yang mempertemukan dua tim besar ini tentu saja seru, namun sayang ZGDX harus kalah karena mid laner mereka, Dewa Ming mengalami cidera pada tangannya. Pada kesempatan kali ini Tong Yao akhirnya bertemu dengan orang yang mengiriminya pesan untuk bergabung bersama ZGDX, yaitu Xiao Rui, manajer tim ZGDX. Xiao Rui menjelaskan alasan tim mereka mencari anggota baru, itu karena Dewa Ming mengalami cidera pada tangannya dan akan pensiun hari ini juga. Namun pensiunnya Dewa Ming bukan berarti meninggalkan dunia e-sport yang telah membesarkan namanya, Dewa Ming ke depannya akan menjadi pelatih di tim ZGDX. 

Sementara itu di tim CK, sang ketua tim, Jian Yang terkejut bukan main melihat Tong Yao berada di barisan pendukung tim ZGDX yang merupakan lawan mereka. Jian Yang yang merupakan mantan pacar Tong Yao terus berusaha mengajak Tong Yao berbicara untuk membahas hubungan mereka, namun selalu ditolak mentah-mentah oleh Tong Yao. Bagi Tong Yao hubungan mereka sudah selesai. 


Tong Yao akhirnya setuju menerima tawaran Xiao Rui untuk bergabung dengan tim ZGDX, walau ibunya tidak terlalu setuju dengan keputusan yang dibuat oleh Tong Yao. Sementara ayahnya lebih fleksibel. Ibu Tong Yao menganggap jika bermain gim tidak memiliki masa depan yang pasti, secara dalam waktu dekat Tong Yao yang baru saja lulus kuliah sudah berencana untuk magang di sebuah bank/perusahaan. Tapi akhirnya Tong Yao berhasil meyakinkan ibunya dan berjanji, jika dia menemui masalah dalam keputusannya, dia akan pulang.

Bergabungnya Tong Yao a.k.a Smiling dalam tim ZGDX menjadi sebuah berita besar, bukannya apa, Tong Yao adalah pemain perempuan pertama. Tentu saja banyak pemberitaan tentangnya, entah itu pro atau kontra, sementara sisanya adalah netizen yang penasaran akan wajah dan kemampuan Tong Yao. Tidak hanya itu, Lao K yang merupakan jungler ZGDX tidak bisa menerima kehadiran Tong Yao begitu saja. Sebab bagi Lao K, Dewa Ming tak tergantikan. Tak hanya itu, Lu Sicheng sebagai pemilik sekaligus ketua tim juga meragukan kemampuan Tong Yao. Untungnya ada Xiao Pang yang sikapnya sangat bersahabat dan menerima kehadiran Tong Yao dengan baik.

Awal-awal Tong Yao berada dalam tim memang mengalami beberapa masalah. Seperti harus beradaptasi dengan cara main tim, dikalahkan oleh TAT_Tei menggunakan shinigami yang paling Tong Yao kuasai, serta menghadapi komentar-komentar miring dari penggemar ZGDX. Belum lagi kedua orangtuanya yang tiba-tiba datang ke markas untuk melihat sendiri seperti apa kehidupannya.

Oh ya, posisi Tong Yao sebagai pemain utama sempat terancam karena kedatangan Lu Yue, adik Lu Sicheng yang tengilnya setengah mati. Lao K dan Xiao Pang begitu membenci Lu Yue. Sebab gara-gara Lu Yue, tangan Dewa Ming jadi terluka parah sampai akhirnya bisa dibilang cacat. Namun setelah mereka tahu cerita yang sebenarnya dari Ai Jia, yang saat itu berada di lokasi kejadian, hubungan antara Lao K, Xiao Pang, dan Lu Yue membaik. Bahkan Xiao Pang membuat masakan spesial dan hanya memberikan dagingnya pada Lu Yue sebagai permintaan maaf. Kadang cowok emang bisa cute juga ya, hehe. 


Tong Yao memang satu-satunya perempuan yang ada di markas, namun jangan salah, tidak ada yang memperlakukannya dengan istimewa. Tim memiliki aturan dan anggota tim bertugas untuk mematuhinya, jika tidak akan terancam potong gaji. Serem juga, ya? Wkwk.

Pemberitaan mengenai Tong Yao tidak berhenti sampai di situ, yang namanya penggemar pasti selalu kepo, kan? Hubungan asmara yang pernah terjalin antara Tong Yao dan Jian Yang pun tak luput dari pemberitaan, ditambah lagi Lu Sicheng yang selama ini terkenal begitu dingin mendadak menjadi lebih memperhatikan Tong Yao. 

Kedekatan Tong Yao dan Lu Sicheng awalnya hanya sekadar ketua dan anggotanya. Namun ada beberapa kejadian yang membuat hati Lu Sicheng perlahan-lahan luluh. Lu Sicheng mulai terganggu dengan laki-laki dari tim lain yang mencoba untuk mendekati Tong Yao. Setiap kali ada yang mengajak Tong Yao berkenalan dan bertukar kontak, Lu Sicheng langsung pasang badan dengan alasan tak ada yang boleh menyentuh anggotanya.



Hubungan Lu Sicheng dan Tong Yao akhirnya berlabuh juga. Tak ada yang mengetahuinya, kecuali Jinyang, sahabat Tong Yao, bahkan anggota tim pun sama sekali tidak tahu. Tong Yao juga meminta hubungan mereka tidak usah diumumkan demi kebaikan bersama. Bukannya apa, fans ZGDX sama keradnya dengan fans idol grup, hehe. Mereka nggak ingin idolanya pacaran dan hanya fokus bermain gim.

Namun sepandai-pandainya tupai melompat, akhirnya akan terjatuh juga. Setelah anggota tim tahu hubungan Tong Yao dan Lu Sicheng, pada saat tim ZGDX menonton pertandingan tim CK melawan tim Hong Jian, Lu Sicheng malah mencium Tong Yao di depan umum (dan tentunya di depan Jian Yang dong). Jian Yang yang emosinya tersulut langsung membanting mouse dengan wajah hopeless. *poor Jian Yang*



Setelah itu pemberitaan mengenai hubungan marksman dan mid laner ini semakin melambung, sampai-sampai pihak ZGDX kewalahan mengatasinya. Ada pro dan ada yang kontra. Hubungan Tong Yao dan Lu Sicheng yang manis tiba-tiba terganggu karena ada seorang penggemar Lu Sicheng yang mengirimi Tong Yao paket berisi silet sehingga melukai tangan Tong Yao dan membuat Tong Yao absen di pertandingan selanjutnya. Mau tidak mau, Lu Yue yang akhirnya maju untuk menggantikan Tong Yao.

Setelah kejadian itu, Lu Sicheng yang marah sekaligus merasa bersalah karena tidak bisa melindungi Tong Yao mulai bersikap dingin. Bukan karena dia tidak lagi mencintai Tong Yao, akan tetapi rasa bersalahnya yang begitu besar membuat Lu Sicheng ciut, dia merasa tidak layak untuk Tong Yao. Sampai pada suatu malam Tong Yao yang menangis karena jarinya sakit (lebih tepatnya hati Tong Yao yang sakit) didengar oleh Lu Sicheng. Lu Sicheng segera masuk ke kamar Tong Yao dan membantu Tong Yao membalut luka di jarinya. Pada kesempatan itu mereka berbicara dari hati ke hati, meluruskan semua masalah yang ada. Ketika Tong Yao bertanya apakah mereka akan putus, Lu Sicheng berkata jika hal itu tidak akan pernah terjadi. 



Dengan bantuan koneksi yang dimiliki oleh Lu Sicheng, akhirnya pengirim paket berisi silet berhasil ditangkap. Rupa-rupanya dia adalah seorang gadis berusia delapan belas tahun. Pada saat mediasi pihak Tong Yao yang diwakili oleh Lu Sicheng menolak permintaan orangtua gadis tersebut untuk berdamai. Belakangan juga diketahui jika gadis tersebut sebelumnya juga pernah ditangkap atas tuduhan mengirimkan surat ancaman. Ew, serem banget, ya?! Masih delapan belas tahun loh!

Oh ya, pertandingan terakhir adalah tim ZGDX melawan YQCB. Di mana marksman YQCB alias Paus dulunya adalah rekan setim Lu Sicheng ketika masih bergabung di tim Korea. Btw YQCB ini ketua timnya adalah Ai Jia yang merupakan pacar Jinyang. Pada saat pertandingan penyisihan, ZGDX sempat kalah dari YQCB karena tangan Lu Sicheng mengalami cidera. Perubahan strategi mendadak membuat anggota tim kebingungan, terlebih perubahan strategi itu tidak diberitahukan sebelumnya. Lu Sicheng hanya tidak ingin anggotanya khawatir kalau-kalau mengetahui tangannya mengalami cidera.
Tidak dapat dihindari ZGDX akhirnya kalah. Lao Mao marah besar pada Lu Sicheng. Pada saat itu semua anggota tim kacau. Lu Sicheng mengurung diri di kamar, sementara Tong Yao menanti kekasihnya itu di depan pintu. Xiao Rui dan Dewa Ming minum-minum di bar. Lao Mao, Lao K, Lu Yue, dan Xiao Pang menghabiskan malam di game centre
Malam itu, Lu Sicheng mengutarakan semua isi hatinya pada Tong Yao. Jika selama ini dia merasa harus melakukan segala cara untuk melindungi timnya, padahal seharusnya tidak begitu. Tim adalah keluarga, jadi apa pun yang terjadi, mereka harus menghadapinya bersama-sama.
Keesokan harinya, setelah tenang, Tong Yao memanggil semua anggota ZGDX untuk berkumpul di markas. Pada kesempatan itu Lu Sicheng meminta maaf atas semua sikap egois serta kesombongannya. Lu Sicheng juga berjanji, ke depannya jika ada masalah, mereka akan menghadapinya bersama-sama.
*aku nangis bombay di episode ini*


Menjelang pertandingan final, Xiao Pang sakit perut karena kebanyakan makan dan harus dirawat di rumah sakit. Pada hari itu bertepatan dengan ulang tahun Tong Yao, tapi semua anggota ZGDX nggak ada yang tahu. Tong Yao memang sengaja memilih buat nggak merayakan hari ulang tahunnya, karena lebih fokus pada pertandingan final.
Tapi akhirnya ketahuan juga sewaktu Lu Sicheng meminjam membawa dompet Tong Yao untuk membelikan roti Xiao Pang yang kelaparan. Lu Sicheng yang melihat identitas Tong Yao akhirnya tahu jika hari ini adalah ulang tahun Tong Yao. 
Kejutan dari anggota tim untuk Tong Yao sweet banget, apalagi Lu Sicheng. Dia bawa satu buket besar bunga mawar dan menghadiahkan sebuah kalung untuk Tong Yao. 
*Sumpah, aku iri, huhu! Hiks.... Di mana bisa nemu cowok kayak Cheng ge???*


Tiba saatnya pertandingan final ZGDX melawan YQCB. Meski tidak mudah, namun akhirnya ZGDX keluar sebagai juara nasional OPL Onmyoji Arena. Setelahnya, adegan ditutup dengan pernikahan antara Ai Jia dan Jinyang. Saat Jinyang melemparkan bunga, bunga itu jatuh ke tangan Tong Yao. Tak lama setelah itu, muncul pemberitaan jika pasangan terkuat ZGDX bertunangan.



*

Wah, aku cuma mau bilang kalau FIYS ini adalah my best C-drama in 2021. Percaya nggak kalau aku udah 3x nonton? Serius! Selain dibuat ter-Xu Kai-Xu Kai, dramanya sendiri nggak bosenin, cerita dan adegannya bener-bener uwuuuuuu, gemes banget. Wkwk. 

Dari segi ceritanya aku sebenernya udah nggak asing. Apa yang diceritakan di sini sebagian besar adalah kenyataan. Karena yang namanya altlet, entah di bidang apa pun, mereka udah jadi public figure. Mau nggak mau, suka nggak suka mereka pasti akan berhadapan dengan yang namanya penggemar, entah itu penggemar waras atau nggak. Sebagai public figure mereka juga tentu memiliki haters. Kalau menurutku mereka-mereka ini nggak ada bedanya dengan idol, yang ke mana-mana dan apa pun yang mereka lakukan selalu disorot oleh media, kegiatan mereka selalu menjadi bahan pemberitaan. Belum lagi kalau mereka kalah bertanding, pasti juga banyak pihak yang menyalahkan dan mencari-cari kesalahan mereka. Duh, berat juga ya ternyata. Tapi emang seperti itu kenyataannya. 


Porsi antara e-sport dan romance-nya bisa dibilang seimbang. Kayak ngalir sama-sama gitu. Kita seperti diajak untuk melihat dari berbagai sudut pandang. Intinya meski sebagai public figure, mereka juga bukan manusia sempurna yang sama sekali nggak pernah melakukan kesalahan, mau disengaja ataupun nggak. Mereka juga punya kehidupan pribadi yang seharusnya tidak perlu dicampuri oleh penggemar.

Xu Kai & Cheng Xiao
Ini adalah kali pertama aku nonton drama mereka, baik Xu Kai maipun Cheng Xiao. Fyi, ini adalah modern drama pertamanya Xu Kai loh, sebelum-sebelumnya Xu Kai selalu terlibat dalam drama tradisional. Dari awal aku nonton, aku langsung jatuh cinta. *eaaaaa*
Siapa sih yang mampu menolak pesonanya Xu Kai? Wajahnya yang cakep, pembawaannya yang tenang, tapi jadi kiyowo banget kalau sedang cemburu/jatuh cinta.
Cheng Xiao juga nggak kalah imutnya. Ex-member WJSN ini benar-benar memerankan seorang cewek gamer dengan begitu baik. 

Chemistry yang terbangun antara Xu Kai dan Cheng Xiao bikin kita para penonton gemes abis. Ada rumor yang mengatakan kalau mereka secretly dating after FIYS, tapi nggak tahu, ah! Kan kehidupan pribadi mereka pada dasarnya bukan urusan kita. Kepo boleh, tapi nggak perlu nge-judge



"𝙆𝙖𝙡𝙖𝙪 𝙠𝙖𝙡𝙞𝙖𝙣 𝙗𝙚𝙣𝙖𝙧-𝙗𝙚𝙣𝙖𝙧 𝙢𝙚𝙣𝙮𝙪𝙠𝙖𝙞 𝙥𝙚𝙢𝙖𝙞𝙣 𝙥𝙧𝙤𝙛𝙚𝙨𝙞𝙤𝙣𝙖𝙡, 𝙢𝙚𝙣𝙙𝙚𝙠𝙖𝙩𝙡𝙖𝙝 𝙥𝙖𝙙𝙖 𝙥𝙖𝙣𝙜𝙜𝙪𝙣𝙜 𝙠𝙤𝙢𝙥𝙚𝙩𝙞𝙨𝙞𝙣𝙮𝙖, 𝙢𝙚𝙣𝙟𝙖𝙪𝙝𝙡𝙖𝙝 𝙙𝙖𝙧𝙞 𝙠𝙚𝙝𝙞𝙙𝙪𝙥𝙖𝙣𝙣𝙮𝙖." — 𝙇𝙪 𝙎𝙞𝙘𝙝𝙚𝙣𝙜.


Zhai Xiaowen
Siapa sih yang nggak kenal vokalis R1SE ini?
Yup, Zhai Xiaowen berperan sebagai Jian Yang yang merupakan mantan Tong Yao yang gagal move on. Aktingnya bener-bener bikin orang ngerasa simpati beneran. Wajah hopeless-nya beneran deh, wkwkwkwk. Biasanya kalau aku udah kepincut sama lead male-nya, bakalan rada susah buat ngelirik second lead male. 


ZGDX


Nama timnya lumayan keren menurutku, tapi soal seragamnya aku malah kurang suka sama yang baru (yang merah), lebih suka seragam lama mereka yang hitam. Entahlah, seragam mereka yang baru terkesan kayak jaket H***a, wkwkwk. It's just my opinion ya, buat orang lain bisa jadi cakep banget.
Kalau ngomongin soal anggotanya, ZGDX ini unik. Ada Lao K, si jungler imut yang peduli banget sama perawatan wajah; Lao Mao sebagai top laner yang kecanduan work out; Xiao Pang si support yang doyan banget makan; Lu Sicheng sang marksman; serta Tong Yao sebagai mid laner
Lalu nggak ketinggalan juga ada Dewa Ming sebagai pelatih, Xiao Rui sebagai manajer, dan Lu Yue sebagai pemain cadangan. 
Hubungan mereka semua begitu kompak, layaknya keluarga. Interaksi mereka juga uwu, wkwkwk. Apalagi Lao Mao yang sama sekali nggak peka dengan hal-hal berbau cinta.
Oh ya, latar belakang Lao K bener-bener bikin aku terenyuh. Orangtua Lao K hanya menjadikan Lao K mesin penghasil uang. Geregetan banget pokoknya ngelihat kelakuan orangtua Lao K.
Dari mereka semua, yang sifatnya paling dewasa ya Dewa Ming, terus yang paling sering ribut adalah Tong Yao dan Lu Yue. 
Pokoknya suka banget ngelihat tim ZGDX ini. 


Kesimpulannya, drama ini menyuguhkan sesuatu yang nyata dalam dunia e-sport. Apa yang mereka hadapi dalam meniti karir bukanlah hal yang mudah, belum lagi mindset para orangtua yang menganggap gim hanyalah kegiatan yang buang-buang waktu dan nggak punya masa depan. 
Secara keseluruhan aku suka dan sangat menikmati drama ini, bahkan udah nonton 3x. Hehe!
Terlepas dari kebucinanku sama Xu Kai, cerita FIYS ini memang menarik kok, sangat layak tonton.
Well, like I said: so far, this is the best C-Drama in 2021. 
Gimana, tertarik buat nonton? :)

*