Judul: If I Were You
Penulis: Nureesh Vhalega
Halaman: 208 halaman
Genre: Teenlit
Tahun: Oktober, 2018
Penerbit: Lumiere Publishing
ISBN: 9786025296208
Harga: IDR 59.800
Rate: ★★★★☆
Gadis itu tahu keluarganya tidak sempurna, namun dia tidak pernah berpikir bahwa ketidaksempurnaan itu akan menjelma menjadi teror. - h. 19
B l u r b :
Liv dan Langit. Dua remaja yang dipertemukan dengan luka hampir serupa.
Liv gadis ceria yang mudah bergaul, selalu menebar tawa kepada siapa pun yang ditemuinya. Orang-orang mengira itu karena hidupnya sempurna, meski kenyataannya dia menutupi luka karena keluarganya tidak bahagia.
Sementara Langit berusaha membekukan hatinya setelah kehilangan besar yang dialaminya. Tidak mau pecaya pada siapa pun, bahkan nyaris menyerah pada hidup.
Ketika takdir memutuskan untuk meletakkan mereka pada lintasan yang sama, mampukah mereka menyembuhkan hati? Atau justru mereka akan semakin jauh berlari dari realita yang menyakitkan ini?
S t o r y l i n e :
Tahun ajaran baru dimulai. Liv yang super duper ceria tentunya bersemangat menyambutnya, namun rupanya semangatnya dinodai oleh kehadiran anak baru bernama Langit yang kebetulan satu kelas dengannya. Yep, cowok bernama Langit ini bikin Liv kesal setengah mati pada pertemuan pertama mereka.
Sebuah tugas kelompok kembali menyatukan Liv dan Langit. Liv yang dasarnya memang nggak mudah menyerah terus-terusan menginvasi kehidupan Langit. Langit yang mulanya cuek bebek dan sama sekali nggak peduli akhirnya terusik juga. Terlebih ketika Langit mengetahui bila Liv juga menyimpan luka atas keluarganya.
Di sisi lain Diaz, sahabat Liv, mulai gusar melihat kedekatan Liv dengan si anak baru. Dia merasa posisinya mulai tergeser.
"Kesempurnaan itu nggak jadi jaminan mereka bisa bahagia." [Liv] - h. 64
K a r a k t e r :
Liv → Cewek ini cerianya kebangetan. Banyak omong tanpa ambil pusing yang diajak omong bakal nanggepin atau nggak. Tapi di balik keceriaannya, dia punya keluarga yang nggak bahagia.
Langit → Duh, ini anak irit omong banget. Jutek dan cuek bebek. Langit kayak gini bukan tanpa sebab, juga bukan karena dia sombong. Langit cuma kehilangan alasan dia bahagia. Hiks.
Diaz → Sahabat Liv. Blasteran bule. Tinggi. Cakep. So, auto banyak yang naksir.
Pelangi → Hm, dia ini ... seseorang yang berarti bagi Langit.
Tokoh favoritku?
Langit dong! Aku kan tim cowok yang luarnya cuek, dingin, jutek tapi dalamnya perhatian dan 'terluka'~😁
Langit → Duh, ini anak irit omong banget. Jutek dan cuek bebek. Langit kayak gini bukan tanpa sebab, juga bukan karena dia sombong. Langit cuma kehilangan alasan dia bahagia. Hiks.
Diaz → Sahabat Liv. Blasteran bule. Tinggi. Cakep. So, auto banyak yang naksir.
Pelangi → Hm, dia ini ... seseorang yang berarti bagi Langit.
Tokoh favoritku?
Langit dong! Aku kan tim cowok yang luarnya cuek, dingin, jutek tapi dalamnya perhatian dan 'terluka'~😁
P e n u l i s a n :
Nggak bakal bicarain soal diksi, dll.... Penulisnya udah pro. Wkwk.... Cuma mau sedikit koreksi.- h. 54
Toples → harusnya stoples.
Coba toples+s, artinya beda lagi tuh, hihii *kidding*
- h. 82
Membumbung → yang benar membubung.
Kata bumbung itu artinya bambu loh :)
"Karena sehebat apa pun kita jadi pendengar, kita tetap nggak bisa 'menyembuhkan' orang yang punya keinginan bunuh diri itu." [Langit] - h. 190
Welcome back, Nui!
Kalimat itu melintas gitu aja waktu aku selesai baca buku ini. Bukannya apa, di buku yang sebelumnya aku kayak nggak menemukan Nui di sana.
Buku ini bergenre teenlit, namun tema yang diangkat bukan cinta-cintaan ala remaja, melainkan mengenai keluarga. Yup, keluarga yang berantakan akibat keegoisan orangtua. Liv dan Langit sebagai anak malah harus menanggung akibatnya. If you have family issue, you must know very well what it's feels~apa yang Liv dan Langit rasakan.
Keegoisan orangtua + remaja labil = auto berantakan.
Itu udah rumus pakem ya!
Tapi Liv dan Langit adalah anak-anak yang kuat. Sekalipun marah, kecewa, dan sakit hati, mereka berusaha melakukan yang terbaik.
Dari buku ini kita tahu kalau sebagai orang tua kita nggak boleh egois. Dan sebagai anak yang jadi 'korban', nggak seharusnya kita melakukan hal-hal yang negatif. Banyak kok hal positif lainnya yang bisa jadi pengalih perhatian.
Meski fokusnya ke family issue, buku ini nggak meninggalkan identitas aslinya. Ciri khas novel teenlit alias kisah cinta ala remaja menjadi bumbu yang bikin aku senyum-senyum sendiri waktu baca. Wkwkwk.... That's why I love teenlit, they drag me back into my school life.
Every family have an issue. Maybe you are the one who having issue like Liv and Langit. But you must trust yourself, you are strong more than you imagine.
At last, thank you Nui for the beautiful story 💓💕