August 21, 2021

[Movie & Drama Review] C-Drama: Falling Into Your Smile / Ni Wei Xiao Shi Hen Mei / 你微笑时很美 (2021)

 Judul: Falling Into Your Smile / Ni Wei Xiao Shi Hen Mei / 你微笑时很美
Sutradara: Qiu Zhong Wei
Penulis Naskah: Qing Mei
Genre: E-Sport, Comedy, Youth, Romance, Life
Pemeran: Cheng Xiao (Tong Yao/ZGDX_Smiling), Xu Kai (Lu Sicheng/ZGDX_Chessman), Rachel Wang (Chen Jinyang), Zhai Xiaowen (Jian Yang/CK_Sunflower), Zhou Yiran (Ai Jia/YQCB_Aico), Yao Chi (Lu Yue/ZGDX_Lv), Sun Kai (Xiao Pang/ZGDX_Pang), Gao Han (Lao K/ZGDX_K), Kevin Xiao (Lao Mao/ZGDX_Cat), Yalkun Merxat (Yu Ming/ZGDX_Ming), Cui Zhaoyang (Xiao Rui)
Negara: China
Bahasa: Mandarin
Jumlah Episode: 31
Durasi: 45 menit per episode
Tayang: 23 Juni - 15 Juli 2021
Rating: 9.8/10


S i n o p s i s :

Dalam dunia e-sport yang seluruh pemainnya adalah laki-laki dan perempuan hanyalah sebagai penggemarnya, tiba-tiba dikejutkan oleh kemunculan pemain perempuan pertama yang berposisi sebagai mid laner. Pemain perempuan itu bernama Tong Yao, seorang gadis pendek dan imut, yang setiap kali bertanding tidak pernah menyalakan kamera, sehingga tidak ada satu pun yang tahu jika dia sebenarnya adalah seorang perempuan.

Identitas Tong Yao yang ternyata perempuan terungkap ketika tim ZGDX mencari anggota baru karena mid laner lama mereka mengalami cidera pada tangannya dan memutuskan untuk pensiun. Mulanya Lu Sicheng meragukan kemampuan Tong Yao, namun pada akhirnya dia memutuskan untuk menerima Tong Yao dalam timnya.

Tong Yao yang juga memiliki mantan seorang pemain e-sport bersumpah dua hal. Pertama: Dia tidak akan menjalin hubungan dengan orang dari dunia e-sport. Kedua: Dia bertekad menjadi pemain e-sport profesional.

Namun pendirian Tong Yao mulai goyah karena kehadiran Lu Sicheng dalam hidupnya. Lu Sicheng, sang ketua tim yang tampan, namun begitu dingin. Lu Sicheng hanya akan berpacaran dengan perempuan yang lebih hebat darinya dalam bermain gim.

*

Halo! Apa kabar semua? Aku harap kalian sehat-sehat dan bahagia selalu, supaya bisa terus menghalu bersama cowok-cowok tamvan yang nggak mungkin digapai ya. Hehe....
Pada review sebelumnya aku bilang kalau akan mereview Put Your Head On My Shoulder dan My Little Happiness, tapi nyatanya aku malah ke-distrac sama drama ini. Oh ayolah, siapa yang bisa menolak pesonanya Xu Kai. Aku yakin kalian pasti akan ter-Xu Kai-Xu Kai setelah nonton drama ini.


P l o t :

Tong Yao, cewek mungil nan imut yang jago bermain gim tiba-tiba mendapat pesan jika dia direkrut oleh sebuah tim besar, yaitu ZGDX. Mulanya Tong Yao ragu, bagaimana bisa tim sebesar dan terkenal seperti ZGDX bisa merekrutnya? Jangan-jangan dia ditipu. Namun seseorang yang mengirimi pesan tersebut menyuruh Tong Yao untuk menonton pertandingan ZGDX di Beijing, agar mereka bisa bertemu. Setelah menimbang-nimbang serta berkonsultasi dengan sahabatnya, Jinyang, Tong Yao akhirnya berangkat ke Beijing untuk menonton pertandingan final antara ZGDX dan CK.


Pertandingan yang mempertemukan dua tim besar ini tentu saja seru, namun sayang ZGDX harus kalah karena mid laner mereka, Dewa Ming mengalami cidera pada tangannya. Pada kesempatan kali ini Tong Yao akhirnya bertemu dengan orang yang mengiriminya pesan untuk bergabung bersama ZGDX, yaitu Xiao Rui, manajer tim ZGDX. Xiao Rui menjelaskan alasan tim mereka mencari anggota baru, itu karena Dewa Ming mengalami cidera pada tangannya dan akan pensiun hari ini juga. Namun pensiunnya Dewa Ming bukan berarti meninggalkan dunia e-sport yang telah membesarkan namanya, Dewa Ming ke depannya akan menjadi pelatih di tim ZGDX. 

Sementara itu di tim CK, sang ketua tim, Jian Yang terkejut bukan main melihat Tong Yao berada di barisan pendukung tim ZGDX yang merupakan lawan mereka. Jian Yang yang merupakan mantan pacar Tong Yao terus berusaha mengajak Tong Yao berbicara untuk membahas hubungan mereka, namun selalu ditolak mentah-mentah oleh Tong Yao. Bagi Tong Yao hubungan mereka sudah selesai. 


Tong Yao akhirnya setuju menerima tawaran Xiao Rui untuk bergabung dengan tim ZGDX, walau ibunya tidak terlalu setuju dengan keputusan yang dibuat oleh Tong Yao. Sementara ayahnya lebih fleksibel. Ibu Tong Yao menganggap jika bermain gim tidak memiliki masa depan yang pasti, secara dalam waktu dekat Tong Yao yang baru saja lulus kuliah sudah berencana untuk magang di sebuah bank/perusahaan. Tapi akhirnya Tong Yao berhasil meyakinkan ibunya dan berjanji, jika dia menemui masalah dalam keputusannya, dia akan pulang.

Bergabungnya Tong Yao a.k.a Smiling dalam tim ZGDX menjadi sebuah berita besar, bukannya apa, Tong Yao adalah pemain perempuan pertama. Tentu saja banyak pemberitaan tentangnya, entah itu pro atau kontra, sementara sisanya adalah netizen yang penasaran akan wajah dan kemampuan Tong Yao. Tidak hanya itu, Lao K yang merupakan jungler ZGDX tidak bisa menerima kehadiran Tong Yao begitu saja. Sebab bagi Lao K, Dewa Ming tak tergantikan. Tak hanya itu, Lu Sicheng sebagai pemilik sekaligus ketua tim juga meragukan kemampuan Tong Yao. Untungnya ada Xiao Pang yang sikapnya sangat bersahabat dan menerima kehadiran Tong Yao dengan baik.

Awal-awal Tong Yao berada dalam tim memang mengalami beberapa masalah. Seperti harus beradaptasi dengan cara main tim, dikalahkan oleh TAT_Tei menggunakan shinigami yang paling Tong Yao kuasai, serta menghadapi komentar-komentar miring dari penggemar ZGDX. Belum lagi kedua orangtuanya yang tiba-tiba datang ke markas untuk melihat sendiri seperti apa kehidupannya.

Oh ya, posisi Tong Yao sebagai pemain utama sempat terancam karena kedatangan Lu Yue, adik Lu Sicheng yang tengilnya setengah mati. Lao K dan Xiao Pang begitu membenci Lu Yue. Sebab gara-gara Lu Yue, tangan Dewa Ming jadi terluka parah sampai akhirnya bisa dibilang cacat. Namun setelah mereka tahu cerita yang sebenarnya dari Ai Jia, yang saat itu berada di lokasi kejadian, hubungan antara Lao K, Xiao Pang, dan Lu Yue membaik. Bahkan Xiao Pang membuat masakan spesial dan hanya memberikan dagingnya pada Lu Yue sebagai permintaan maaf. Kadang cowok emang bisa cute juga ya, hehe. 


Tong Yao memang satu-satunya perempuan yang ada di markas, namun jangan salah, tidak ada yang memperlakukannya dengan istimewa. Tim memiliki aturan dan anggota tim bertugas untuk mematuhinya, jika tidak akan terancam potong gaji. Serem juga, ya? Wkwk.

Pemberitaan mengenai Tong Yao tidak berhenti sampai di situ, yang namanya penggemar pasti selalu kepo, kan? Hubungan asmara yang pernah terjalin antara Tong Yao dan Jian Yang pun tak luput dari pemberitaan, ditambah lagi Lu Sicheng yang selama ini terkenal begitu dingin mendadak menjadi lebih memperhatikan Tong Yao. 

Kedekatan Tong Yao dan Lu Sicheng awalnya hanya sekadar ketua dan anggotanya. Namun ada beberapa kejadian yang membuat hati Lu Sicheng perlahan-lahan luluh. Lu Sicheng mulai terganggu dengan laki-laki dari tim lain yang mencoba untuk mendekati Tong Yao. Setiap kali ada yang mengajak Tong Yao berkenalan dan bertukar kontak, Lu Sicheng langsung pasang badan dengan alasan tak ada yang boleh menyentuh anggotanya.



Hubungan Lu Sicheng dan Tong Yao akhirnya berlabuh juga. Tak ada yang mengetahuinya, kecuali Jinyang, sahabat Tong Yao, bahkan anggota tim pun sama sekali tidak tahu. Tong Yao juga meminta hubungan mereka tidak usah diumumkan demi kebaikan bersama. Bukannya apa, fans ZGDX sama keradnya dengan fans idol grup, hehe. Mereka nggak ingin idolanya pacaran dan hanya fokus bermain gim.

Namun sepandai-pandainya tupai melompat, akhirnya akan terjatuh juga. Setelah anggota tim tahu hubungan Tong Yao dan Lu Sicheng, pada saat tim ZGDX menonton pertandingan tim CK melawan tim Hong Jian, Lu Sicheng malah mencium Tong Yao di depan umum (dan tentunya di depan Jian Yang dong). Jian Yang yang emosinya tersulut langsung membanting mouse dengan wajah hopeless. *poor Jian Yang*



Setelah itu pemberitaan mengenai hubungan marksman dan mid laner ini semakin melambung, sampai-sampai pihak ZGDX kewalahan mengatasinya. Ada pro dan ada yang kontra. Hubungan Tong Yao dan Lu Sicheng yang manis tiba-tiba terganggu karena ada seorang penggemar Lu Sicheng yang mengirimi Tong Yao paket berisi silet sehingga melukai tangan Tong Yao dan membuat Tong Yao absen di pertandingan selanjutnya. Mau tidak mau, Lu Yue yang akhirnya maju untuk menggantikan Tong Yao.

Setelah kejadian itu, Lu Sicheng yang marah sekaligus merasa bersalah karena tidak bisa melindungi Tong Yao mulai bersikap dingin. Bukan karena dia tidak lagi mencintai Tong Yao, akan tetapi rasa bersalahnya yang begitu besar membuat Lu Sicheng ciut, dia merasa tidak layak untuk Tong Yao. Sampai pada suatu malam Tong Yao yang menangis karena jarinya sakit (lebih tepatnya hati Tong Yao yang sakit) didengar oleh Lu Sicheng. Lu Sicheng segera masuk ke kamar Tong Yao dan membantu Tong Yao membalut luka di jarinya. Pada kesempatan itu mereka berbicara dari hati ke hati, meluruskan semua masalah yang ada. Ketika Tong Yao bertanya apakah mereka akan putus, Lu Sicheng berkata jika hal itu tidak akan pernah terjadi. 



Dengan bantuan koneksi yang dimiliki oleh Lu Sicheng, akhirnya pengirim paket berisi silet berhasil ditangkap. Rupa-rupanya dia adalah seorang gadis berusia delapan belas tahun. Pada saat mediasi pihak Tong Yao yang diwakili oleh Lu Sicheng menolak permintaan orangtua gadis tersebut untuk berdamai. Belakangan juga diketahui jika gadis tersebut sebelumnya juga pernah ditangkap atas tuduhan mengirimkan surat ancaman. Ew, serem banget, ya?! Masih delapan belas tahun loh!

Oh ya, pertandingan terakhir adalah tim ZGDX melawan YQCB. Di mana marksman YQCB alias Paus dulunya adalah rekan setim Lu Sicheng ketika masih bergabung di tim Korea. Btw YQCB ini ketua timnya adalah Ai Jia yang merupakan pacar Jinyang. Pada saat pertandingan penyisihan, ZGDX sempat kalah dari YQCB karena tangan Lu Sicheng mengalami cidera. Perubahan strategi mendadak membuat anggota tim kebingungan, terlebih perubahan strategi itu tidak diberitahukan sebelumnya. Lu Sicheng hanya tidak ingin anggotanya khawatir kalau-kalau mengetahui tangannya mengalami cidera.
Tidak dapat dihindari ZGDX akhirnya kalah. Lao Mao marah besar pada Lu Sicheng. Pada saat itu semua anggota tim kacau. Lu Sicheng mengurung diri di kamar, sementara Tong Yao menanti kekasihnya itu di depan pintu. Xiao Rui dan Dewa Ming minum-minum di bar. Lao Mao, Lao K, Lu Yue, dan Xiao Pang menghabiskan malam di game centre
Malam itu, Lu Sicheng mengutarakan semua isi hatinya pada Tong Yao. Jika selama ini dia merasa harus melakukan segala cara untuk melindungi timnya, padahal seharusnya tidak begitu. Tim adalah keluarga, jadi apa pun yang terjadi, mereka harus menghadapinya bersama-sama.
Keesokan harinya, setelah tenang, Tong Yao memanggil semua anggota ZGDX untuk berkumpul di markas. Pada kesempatan itu Lu Sicheng meminta maaf atas semua sikap egois serta kesombongannya. Lu Sicheng juga berjanji, ke depannya jika ada masalah, mereka akan menghadapinya bersama-sama.
*aku nangis bombay di episode ini*


Menjelang pertandingan final, Xiao Pang sakit perut karena kebanyakan makan dan harus dirawat di rumah sakit. Pada hari itu bertepatan dengan ulang tahun Tong Yao, tapi semua anggota ZGDX nggak ada yang tahu. Tong Yao memang sengaja memilih buat nggak merayakan hari ulang tahunnya, karena lebih fokus pada pertandingan final.
Tapi akhirnya ketahuan juga sewaktu Lu Sicheng meminjam membawa dompet Tong Yao untuk membelikan roti Xiao Pang yang kelaparan. Lu Sicheng yang melihat identitas Tong Yao akhirnya tahu jika hari ini adalah ulang tahun Tong Yao. 
Kejutan dari anggota tim untuk Tong Yao sweet banget, apalagi Lu Sicheng. Dia bawa satu buket besar bunga mawar dan menghadiahkan sebuah kalung untuk Tong Yao. 
*Sumpah, aku iri, huhu! Hiks.... Di mana bisa nemu cowok kayak Cheng ge???*


Tiba saatnya pertandingan final ZGDX melawan YQCB. Meski tidak mudah, namun akhirnya ZGDX keluar sebagai juara nasional OPL Onmyoji Arena. Setelahnya, adegan ditutup dengan pernikahan antara Ai Jia dan Jinyang. Saat Jinyang melemparkan bunga, bunga itu jatuh ke tangan Tong Yao. Tak lama setelah itu, muncul pemberitaan jika pasangan terkuat ZGDX bertunangan.



*

Wah, aku cuma mau bilang kalau FIYS ini adalah my best C-drama in 2021. Percaya nggak kalau aku udah 3x nonton? Serius! Selain dibuat ter-Xu Kai-Xu Kai, dramanya sendiri nggak bosenin, cerita dan adegannya bener-bener uwuuuuuu, gemes banget. Wkwk. 

Dari segi ceritanya aku sebenernya udah nggak asing. Apa yang diceritakan di sini sebagian besar adalah kenyataan. Karena yang namanya altlet, entah di bidang apa pun, mereka udah jadi public figure. Mau nggak mau, suka nggak suka mereka pasti akan berhadapan dengan yang namanya penggemar, entah itu penggemar waras atau nggak. Sebagai public figure mereka juga tentu memiliki haters. Kalau menurutku mereka-mereka ini nggak ada bedanya dengan idol, yang ke mana-mana dan apa pun yang mereka lakukan selalu disorot oleh media, kegiatan mereka selalu menjadi bahan pemberitaan. Belum lagi kalau mereka kalah bertanding, pasti juga banyak pihak yang menyalahkan dan mencari-cari kesalahan mereka. Duh, berat juga ya ternyata. Tapi emang seperti itu kenyataannya. 


Porsi antara e-sport dan romance-nya bisa dibilang seimbang. Kayak ngalir sama-sama gitu. Kita seperti diajak untuk melihat dari berbagai sudut pandang. Intinya meski sebagai public figure, mereka juga bukan manusia sempurna yang sama sekali nggak pernah melakukan kesalahan, mau disengaja ataupun nggak. Mereka juga punya kehidupan pribadi yang seharusnya tidak perlu dicampuri oleh penggemar.

Xu Kai & Cheng Xiao
Ini adalah kali pertama aku nonton drama mereka, baik Xu Kai maipun Cheng Xiao. Fyi, ini adalah modern drama pertamanya Xu Kai loh, sebelum-sebelumnya Xu Kai selalu terlibat dalam drama tradisional. Dari awal aku nonton, aku langsung jatuh cinta. *eaaaaa*
Siapa sih yang mampu menolak pesonanya Xu Kai? Wajahnya yang cakep, pembawaannya yang tenang, tapi jadi kiyowo banget kalau sedang cemburu/jatuh cinta.
Cheng Xiao juga nggak kalah imutnya. Ex-member WJSN ini benar-benar memerankan seorang cewek gamer dengan begitu baik. 

Chemistry yang terbangun antara Xu Kai dan Cheng Xiao bikin kita para penonton gemes abis. Ada rumor yang mengatakan kalau mereka secretly dating after FIYS, tapi nggak tahu, ah! Kan kehidupan pribadi mereka pada dasarnya bukan urusan kita. Kepo boleh, tapi nggak perlu nge-judge



"𝙆𝙖𝙡𝙖𝙪 𝙠𝙖𝙡𝙞𝙖𝙣 𝙗𝙚𝙣𝙖𝙧-𝙗𝙚𝙣𝙖𝙧 𝙢𝙚𝙣𝙮𝙪𝙠𝙖𝙞 𝙥𝙚𝙢𝙖𝙞𝙣 𝙥𝙧𝙤𝙛𝙚𝙨𝙞𝙤𝙣𝙖𝙡, 𝙢𝙚𝙣𝙙𝙚𝙠𝙖𝙩𝙡𝙖𝙝 𝙥𝙖𝙙𝙖 𝙥𝙖𝙣𝙜𝙜𝙪𝙣𝙜 𝙠𝙤𝙢𝙥𝙚𝙩𝙞𝙨𝙞𝙣𝙮𝙖, 𝙢𝙚𝙣𝙟𝙖𝙪𝙝𝙡𝙖𝙝 𝙙𝙖𝙧𝙞 𝙠𝙚𝙝𝙞𝙙𝙪𝙥𝙖𝙣𝙣𝙮𝙖." — 𝙇𝙪 𝙎𝙞𝙘𝙝𝙚𝙣𝙜.


Zhai Xiaowen
Siapa sih yang nggak kenal vokalis R1SE ini?
Yup, Zhai Xiaowen berperan sebagai Jian Yang yang merupakan mantan Tong Yao yang gagal move on. Aktingnya bener-bener bikin orang ngerasa simpati beneran. Wajah hopeless-nya beneran deh, wkwkwkwk. Biasanya kalau aku udah kepincut sama lead male-nya, bakalan rada susah buat ngelirik second lead male. 


ZGDX


Nama timnya lumayan keren menurutku, tapi soal seragamnya aku malah kurang suka sama yang baru (yang merah), lebih suka seragam lama mereka yang hitam. Entahlah, seragam mereka yang baru terkesan kayak jaket H***a, wkwkwk. It's just my opinion ya, buat orang lain bisa jadi cakep banget.
Kalau ngomongin soal anggotanya, ZGDX ini unik. Ada Lao K, si jungler imut yang peduli banget sama perawatan wajah; Lao Mao sebagai top laner yang kecanduan work out; Xiao Pang si support yang doyan banget makan; Lu Sicheng sang marksman; serta Tong Yao sebagai mid laner
Lalu nggak ketinggalan juga ada Dewa Ming sebagai pelatih, Xiao Rui sebagai manajer, dan Lu Yue sebagai pemain cadangan. 
Hubungan mereka semua begitu kompak, layaknya keluarga. Interaksi mereka juga uwu, wkwkwk. Apalagi Lao Mao yang sama sekali nggak peka dengan hal-hal berbau cinta.
Oh ya, latar belakang Lao K bener-bener bikin aku terenyuh. Orangtua Lao K hanya menjadikan Lao K mesin penghasil uang. Geregetan banget pokoknya ngelihat kelakuan orangtua Lao K.
Dari mereka semua, yang sifatnya paling dewasa ya Dewa Ming, terus yang paling sering ribut adalah Tong Yao dan Lu Yue. 
Pokoknya suka banget ngelihat tim ZGDX ini. 


Kesimpulannya, drama ini menyuguhkan sesuatu yang nyata dalam dunia e-sport. Apa yang mereka hadapi dalam meniti karir bukanlah hal yang mudah, belum lagi mindset para orangtua yang menganggap gim hanyalah kegiatan yang buang-buang waktu dan nggak punya masa depan. 
Secara keseluruhan aku suka dan sangat menikmati drama ini, bahkan udah nonton 3x. Hehe!
Terlepas dari kebucinanku sama Xu Kai, cerita FIYS ini memang menarik kok, sangat layak tonton.
Well, like I said: so far, this is the best C-Drama in 2021. 
Gimana, tertarik buat nonton? :)

*

No comments:

Post a Comment