July 14, 2021

[Movie & Drama Review] C-Drama: A Love so Beautiful / Zhi Wo Men Dan Chun De Xiao Mei Hao / 致我们单纯的小美好 (2017)

Judul: A Love so Beautiful /  Zhi Wo Men Dan Chun De Xiao Mei Hao / 致我们单纯的小美好
Sutradara: Yang Long
Penulis Naskah: Wu Tong, Zhao Qianqian, Wang Yanbei, Wu Xueying, Hu Xiaoyu, Zhou Chucen, Duan Yule, Yu Ku
Genre: Comedy, School, Romance, Youth
Pemeran: Shen Yue (Chen Xiaoxi), Hu Yitian (Jiang Chen), Gao Zhiting (Wu Bosong), Wang Ziwei (Lin Jingxiao), Su Ning (Lu Yang), Monica Lu (Li Wei)
Negara: China
Bahasa: Mandarin
Jumlah Episode: 23 (+1 spesial)
Durasi: 45 menit per episode
Tayang: 9 November - 7 Desember 2017
Rating: 9.5/10


S i n o p s i s :

Chen Xiaoxi dan Jiang Chen adalah tetangga sedari kecil. Mereka selalu berada di sekolah yang sama sejak TK sampai SMA, tak dipungkiri Chen Xiaoxi memiliki perasaan pada Jiang Chen. Namun Jiang Chen yang cuek dan dingin begitu terganggu dengan Chen Xiaoxi yang aktif dan 'tidak tahu malu'. Bagaimana tidak, sudah menjadi rahasia umum jika Chen Xiaoxi menyukai Jiang Chen, bahkan Chen Xiaoxi sudah pernah menyatakan perasaannya berkali-kali, walau ujungnya tidak diacuhkan sama sekali oleh Jiang Chen.

Meski begitu Chen Xiaoxi pantang menyerah. Baginya hanya ada Jiang Chen atau tidak ada sama sekali.


Sebelumnya aku mau bilang kalau aku suka banget sama drama yang satu ini. Ceritanya bagus, meski dunia anak sekolahan tapi nggak bikin eneg. Chemistry antar pemainnya juga oke. Pokoknya dari awal sampai selesai, aku sangat menikmati drama ini. Bahkan sampai sekarang aku kadang-kadang suka skimming kalau lagi kangen sama mereka. Hehe.

P l o t :

Chen Xiaoxi dan Jiang Chen adalah tetangga sedari kecil, juga selalu berada di sekolah yang sama sejak TK. Namun keduanya memiliki sifat yang sangat bertolak belakang. Chen Xiaoxi adalah cewek selebor yang nggak suka belajar, hari-harinya dihabiskan untuk bersenang-senang dan ngebucin Jiang Chen. Sementara Jiang Chen adalah cowok populer yang serba bisa, hidupnya begitu serius. Nggak cuma ganteng, dia juga pintar. Namun sayangnya Jiang Chen ini memiliki sifat yang sangat tidak bersahabat, cuek dan dingin. Lebih suka menyendiri karena mengganggap kegiatan yang dilakukan teman-temannya itu nggak berguna. Weh?!
Chen Xiaoxi sudah mencoba berbagai cara untuk menarik perhatian Jiang Chen, entah dengan menulis surat cinta, mencalonkan diri menjadi ketua kelas, dan masih banyak lagi. Prioritas hidup Chen Xiaoxi hanyalah Jiang Chen. Namun apa daya semua itu tidak mendapatkan perhatian khusus dari Jiang Chen, malahan Jiang Chen merasa terganggu. 


Sebenarnya Jiang Chen bukannya sama sekali tidak tertarik. Dia tertarik kok, tapi sama sekali tidak ditunjukkan. Jiang Chen diam-diam juga memperhatikan Chen Xiaoxi, meski di saat yang bersamaan dia risi juga dengan sikap Chen Xiaoxi yang terlalu terang-terangan. Ada kalanya Jiang Chen juga merasa cemburu dengan kehadiran Wu Bosong. Cowok pindahan yang di hari pertama langsung suka dan akrab dengan Chen Xiaoxi. Fyi, Wu Bosong ini adalah atlet renang. Sejak pindah, dia selalu mengekori Chen Xiaoxi, padahal dia juga tahu kalau Chen Xiaoxi ini menyukai Jiang Chen.



Chen Xiaoxi memiliki sahabat bernama Lin Jingxiao, serta teman dekat cowok bernama Lu Yang. Lin Jingxiao masuk ke dalam jajaran murid terpintar, selain itu dia juga cantik. Lin Jingxiao yang memiliki sifat lebih dewasa ketimbang Chen Xiaoxi selalu mendukung apa pun yang Chen Xiaoxi lakukan untuk mendapatkan perhatian Jiang Chen. Mulanya Lin Jingxiao naksir pada dokter Li yang bertugas di UKS sekolah, secara entah disadari atau tidak, Lu Yang juga naksir pada Lin Jingxiao.

Pada saat pemeriksaan kesehatan, para murid diperbolehkan untuk bermain alias jam bebas. Chen Xiaoxi yang pada saat itu sudah mempersiapkan sesuatu untuk Jiang Chen harus menelan pil pahit karena melihat Jiang Chen berduaan dengan Li Wei. Namun Wu Bosong datang di saat yang tepat, Wu Bosong segera membawa Chen Xiaoxi menjauh dan menenangkannya.





Setelah kejadian itu hubungan Jiang Chen dan Chen Xiaoxi menjadi jauh. Chen Xiaoxi yang biasanya mengejar-ngejar Jiang Chen kini berbalik menghindar. Lu Yang dan Lin Jingxiao yang masih tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi pada mereka mencoba untuk mendamaikan Chen Xiaoxi dan Jiang Chen. Namun lagi-lagi tak berhasil. Chen Xiaoxi tampak sudah sangat putus asa. Hubungan mereka membaik karena sebuah kejadian yang sama sekali tak pernah disangka oleh mereka. Lu Yang yang mengetahui jika sebenarnya yang disukai Lin Jingxiao bukanlah dirinya, melainkan dokter Li, langsung lari keluar kelas. Berhubung kondisi jantungnya yang memiliki kelainan, Lu Yang pingsan. Otomatis Chen Xiaoxi, Jiang Chen, Wu Bosong, dan Lin Jingxiao panik.

Lu Yang yang harus berada di rumah sakit untuk sementara waktu memilih untuk menghindari Lin Jingxiao. Hatinya masih kecewa karena selama ini dia terlalu percaya diri, mengira Lin Jingxiao juga menyukainya. Lin Jingxiao yang merasa dihindari terus-menerus oleh Lu Yang, pelan-pelan menyadari jika selama ini Lu Yang telah melakukan banyak hal untuknya. Lagi pula, semenjak Lu Yang berada di rumah sakit, hari-harinya tak lagi sama seperti dulu.

Suasana kelas menjelang kelulusan mendadak berubah. Li Wei, sang ketua kelas yang juga masuk dalam jajaran murid terpandai malah ketahuan menyontek. Wu Bosong sibuk dengan karirnya sebagai atlet renang. Lu Yang juga memutuskan untuk tidak kembali ke sekolah untuk memulihkan kesehatannya. Dalam suasana yang 'aneh' ini, hubungan Chen Xiaoxi dan Jiang Chen malah semakin baik. Jiang Chen mulai menunjukkan perasaannya pada Chen Xiaoxi meski belum terang-terangan. Setidaknya perasaan Chen Xiaoxi tidak bertepuk sebelah tangan.



Setelah kelulusan, Jiang Chen memutuskan untuk belajar ilmu kedokteran. Chen Xiaoxi yang tahun ini tidak lulus ujian masuk universitas yang sama dengan Jiang Chen memilih untuk kursus seni. Mau tak mau mereka berpisah untuk sementara. Sedangkan Lin Jingxiao dan Lu Yang resmi berpacaran.

Tahun berikutnya, Chen Xiaoxi akhirnya diterima oleh universitas tempat Jiang Chen belajar. Jiang Chen yang dulunya tidak terlalu berani, kini menjadi lebih terang-terangan. Semuanya berjalan begitu indah, cinta yang diidam-idamkan Chen Xiaoxi menjadi kenyataan. 




Tiba saatnya Jiang Chen harus mengikuti pelatihan kedokteran di Beijing selama empat tahun. Jiang Chen yang saat itu masih belum memutuskan apa-apa tidak memberitahukan mengenai hal ini pada Chen Xiaoxi. 
Berhubung akan lulus, Chen Xiaoxi memutuskan untuk mencari tempat tinggal sendiri, karena mau tak mau harus meninggalkan asrama. Malangnya pria yang merupakan agen perumahan malah memiliki niat jahat pada Chen Xiaoxi. Chen Xiaoxi berhasil lari dan langsung mencari Jiang Chen di rumah sakit. Sampai di rumah sakit, Chen Xiaoxi menerima kabar dari seorang perawat yang mengatakan jika Jiang Chen akan menjalani pelatihan di Beijing selama empat tahun. Antara terkejut dan marah, Chen Xiaoxi meminta pada Jiang Chen untuk mengakhiri hubungan mereka. Sebenarnya Jiang Chen ingin menjelaskan, namun karena ada panggilan darurat, akhirnya dia harus pergi. 
Malamnya Jiang Chen berusaha menemui Chen Xiaoxi untuk membicarakan masalah mereka, namun Chen Xiaoxi tidak mau dan tetap bersikeras untuk mengakhiri hubungan mereka. Tanpa diketahui Chen Xiaoxi, jika saat itu Jiang Chen tengah bersedih karena pasien pertamanya meninggal di meja operasi.


Ketika hari keberangkatan Jiang Chen ke Beijing, Jiang Chen tetap berusaha untuk menghubungi Chen Xiaoxi, berharap Chen Xiaoxi mau mengantarnya. Chen Xiaoxi menolak, namun kenyataannya dia tetap menyusul Jiang Chen ke bandara. Sayangnya mereka tidak bertemu, Chen Xiaoxi malah bertemu dengan Wu Bosong yang baru kembali dari luar negeri.

Tiga tahun berlalu. Wu Bosong menjadi seorang atlet renang, Lin Jingxiao menjadi master astronomi dan memutuskan untuk meraih gelar masternya, Chen Xiaoxi menjadi seorang kartunis, dan Lu Yang menjadi professional e-sport gamer
Chen Xiaoxi dan Jiang Chen kembali bertemu ketika ayah Chen Xiaoxi mengalami patah tulang. Chen Xiaoxi yang diantar oleh Wu Bosong membuat Jiang Chen berpikir jika mereka berpacaran. Akan tetapi Jiang Chen yang bertekad untuk mendapatkan Chen Xiaoxi kembali melakukan segala cara, termasuk meminta seorang pasien berpura-pura untuk menjadi pacarnya pada malam bujang Lin Jingxiao dan Lu Yang. Walau akhirnya ketahuan juga oleh Chen Xiaoxi.


Wu Bosong yang frustrasi karena lamarannya ditolak oleh Chen Xiaoxi menghubungi Lu Yang untuk minum bersama. Lu Yang yang tahu akan hal itu menelepon Jiang Chen, mengajaknya serta untuk minum bersama. Mulanya Jiang Chen menolak, tapi akhirnya dia turut bergabung. Ketika minum bersama inilah Wu Bosong mengutarakan kemarahannya pada Jiang Chen dan meminta Jiang Chen untuk melepaskan Chen Xiaoxi. Akan tetapi yang didapat oleh Wu Bosong adalah curahan isi hati Jiang Chen yang sebenarnya.


Setelah malam itu, Wu Bosong memutuskan untuk pergi ke luar negeri untuk sementara waktu. Sedangkan hubungan Jiang Chen dan Chen Xiaoxi akhirnya membaik. Perjuangan Jiang Chen untuk meyakinkan Chen Xiaoxi cukup sulit. Namun setelah mereka berdua berbicara dari hati ke hati, semuanya membaik.

Di akhir, diceritakan Chen Xiaoxi berhasil menerbitkan komik pertamanya. Pada saat acara tanda tangan berlangsung, Jiang Chen, Lin Jingxiao, Lu Yang, dan Wu Bosong datang untuk memberikan kejutan. Adegan ditutup dengan Jiang Chen dan Chen Xiaoxi yang berjalan, bergandeng tangan seperti masa-masa sekolah mereka dulu.


*

Suka! Aku suka banget sama drama ini!
Dulu aku kira ini cuma drama sekolahan biasa, tapi kenyataannya melebihi ekspetasiku. Manisnya romansa anak sekolahan, permasalahan ketika mereka di bangku kuliah, serta penyelesaian masalah ketika mereka dewasa terasa begitu smooth. Bener-bener mengalir dan pas.
Pengembangan karakternya bagus banget. Di mana Chen Xiaoxi yang di masa remajanya begitu bucin dan konyol, ketika dewasa sikapnya begitu realistis. Lalu Jiang Chen yang dulunya cuek dan dingin, ketika dewasa dia begitu hangat dan perhatian, bahkan Jiang Chen nggak sungkan-sungkan melakukan apa saja untuk memperbaiki hubungannya dengan Chen Xiaoxi.

Chemistry Hu Yitian dan Shen Yue juga dapet banget.
Ini adalah pertama kalinya aku nonton Hu Yitian. Dari awal udah langsung suka sama dia. Cakep, tinggi, cool. Tipe gue banget nih, wkwkwkwk. Kalau Shen Yue, aku udah pernah nonton dia sebagai San Cai di Meteor Garden remake (2018). Terus aku juga suka dengan perbedaan tinggi badan mereka yang signifikan. Tapi beneran deh, semua karakter di sini bikin aku jatuh cinta, pengembangannya bener-bener kelihatan (dan nggak konyol).

Rasanya ketika nonton drama ini tuh berasa nostalgia. Apalagi ketika sampai episode akhir, kita langsung dibuat kangen oleh mereka ketika masih sekolah. Perjalanan dari remaja menuju dewasa, pencarian jati diri dan tujuan hidup. Happy banget ngelihat perjalanan mereka dari remaja sampai akhirnya dewasa. Dan yang paling bikin aku senang adalah persahabatan mereka. Meski sudah dewasa dan memiliki hidup masing-masing, mereka tetap bersahabat.


Karakter yang bikin aku kesel banget adalah sohibnya Li Wei. Mulut sama tingkahnya bikin pengin bejek-bejek! Kalau sama Li Wei sih aku nggak klik aja dari pertama, tipe-tipe cewek muna. Lol. 
Kalau karakter yang ngenes banget ya Wu Bosong. Tapi mau gimana lagi, perasaan nggak bisa dipaksa kan, kak? 

Oh iya, aku suka banget sama seragam sekolahnya. Huhu, kayak seragam olahraga kalau di sini. Ngebayangin kalau aja dulu seragam sekolahku kayak gitu, betapa senangnya. Haha. Nggak takut diintipin cowok-cowok. Eh tapi di sini kan panas, kalau pakai seragam kayak gitu auto sauna. Wkwkwkwk.


Terlepas dari pendapat pribadiku, drama ini sangat layak ditonton. Nggak hanya menyuguhkan tentang Chen Xiaoxi yang ngebucin sama Jiang Chen aja, tapi juga banyak hal-hal lainnya. Masing-masing mereka memiliki mimpi, dan cara mereka meraih mimpi tersebut tidaklah gampang. Mereka harus berjuang melawan ego, juga menyesuaikan diri dengan keadaan. 
A Love so Beautiful ini adalah sebuah drama yang penuh makna. Vibe masa muda yang bikin blushing, serta vibe dunia dewasa yang menuntut pemikiran panjang. Dari awal sampai akhir, aku begitu menikmati drama ini.

"𝗦𝗲𝗺𝘂𝗮 𝗼𝗿𝗮𝗻𝗴 𝗷𝘂𝗴𝗮 𝗺𝗲𝗿𝗮𝘀𝗮 𝗖𝗵𝗲𝗻 𝗫𝗶𝗮𝗼𝘅𝗶 𝗹𝗲𝗯𝗶𝗵 𝗺𝗲𝗻𝘆𝘂𝗸𝗮𝗶𝗸𝘂. 𝗔𝗸𝘂 𝗯𝗲𝗿𝗯𝗲𝗱𝗮 𝗱𝗮𝗿𝗶𝗺𝘂. 𝗗𝗮𝗿𝗶 𝗸𝗲𝗰𝗶𝗹 𝗮𝗸𝘂 𝗺𝗲𝗿𝗮𝘀𝗮 𝗮𝗸𝘂 𝘀𝗲𝗻𝗱𝗶𝗿𝗶𝗮𝗻 𝗷𝘂𝗴𝗮 𝗯𝗶𝘀𝗮. 𝗣𝗮𝗱𝗮 𝘀𝗮𝗮𝘁 𝗮𝗸𝘂 𝗺𝗮𝘀𝗶𝗵 𝗸𝗲𝗰𝗶𝗹, 𝗮𝘆𝗮𝗵𝗸𝘂 𝘀𝘂𝗱𝗮𝗵 𝗺𝗲𝗻𝗶𝗻𝗴𝗴𝗮𝗹. 𝗜𝗯𝘂𝗸𝘂 𝗺𝗲𝗺𝗶𝗹𝗶𝗵 𝗽𝗲𝗿𝗴𝗶 𝗯𝗲𝗸𝗲𝗿𝗷𝗮 𝗱𝗶 𝗹𝘂𝗮𝗿 𝗻𝗲𝗴𝗲𝗿𝗶. 𝗠𝗲𝗺𝗯𝗮𝘄𝗮 𝗮𝗱𝗶𝗸𝗸𝘂. 𝗧𝗮𝗽𝗶 𝘁𝗶𝗱𝗮𝗸 𝗺𝗲𝗺𝗯𝗮𝘄𝗮𝗸𝘂. 𝗝𝗮𝗱𝗶 𝗮𝗸𝘂 𝘁𝗶𝗱𝗮𝗸 𝗽𝗲𝗱𝘂𝗹𝗶. 𝗕𝗮𝗴𝗮𝗶𝗺𝗮𝗻𝗮𝗽𝘂𝗻 𝘀𝗲𝗺𝘂𝗮 𝗼𝗿𝗮𝗻𝗴 𝗮𝗸𝗵𝗶𝗿𝗻𝘆𝗮 𝗮𝗸𝗮𝗻 𝗽𝗲𝗿𝗴𝗶. 𝗧𝗮𝗽𝗶 𝗖𝗵𝗲𝗻 𝗫𝗶𝗮𝗼𝘅𝗶 𝗯𝗲𝗿𝗯𝗲𝗱𝗮. 𝗗𝗶𝗮 𝘀𝗲𝗹𝗮𝗹𝘂 𝗮𝗱𝗮. 𝗣𝗲𝗿𝗹𝗮𝗵𝗮𝗻-𝗹𝗮𝗵𝗮𝗻 𝗮𝗸𝘂 𝗺𝗲𝗿𝗮𝘀𝗮 ... 𝗮𝗸𝘂 𝗯𝗶𝘀𝗮 𝘁𝗶𝗱𝗮𝗸 𝘁𝗮𝗵𝗮𝗻 𝗱𝗮𝗻 𝗺𝗲𝗹𝗶𝗵𝗮𝘁 𝗮𝗽𝗮𝗸𝗮𝗵 𝗱𝗶𝗮 𝗺𝗲𝗻𝗴𝗶𝗸𝘂𝘁𝗶𝗸𝘂 𝗸𝗲 𝘀𝗲𝗸𝗼𝗹𝗮𝗵. 𝗔𝗸𝘂 𝘁𝗶𝗱𝗮𝗸 𝗯𝗶𝘀𝗮 𝘁𝗮𝗵𝗮𝗻 𝗱𝗮𝗻 𝗺𝗲𝗺𝗯𝘂𝗸𝗮 𝗷𝗲𝗻𝗱𝗲𝗹𝗮 𝘂𝗻𝘁𝘂𝗸 𝗺𝗲𝗹𝗶𝗵𝗮𝘁 𝗱𝗶𝗮 𝘀𝗲𝗱𝗮𝗻𝗴 𝗮𝗽𝗮. 𝗦𝗮𝗮𝘁 𝗺𝗲𝗻𝗴𝗲𝗿𝗷𝗮𝗸𝗮𝗻 𝘀𝗼𝗮𝗹 𝗱𝗮𝗻 𝘀𝗼𝗮𝗹𝗻𝘆𝗮 𝘀𝗮𝗻𝗴𝗮𝘁 𝘀𝘂𝘀𝗮𝗵, 𝗮𝗽𝗮𝗸𝗮𝗵 𝗱𝗶𝗮 𝗮𝗸𝗮𝗻 𝗺𝗲𝗻𝗮𝗻𝗴𝗶𝘀. 𝗦𝗮𝗮𝘁 𝗮𝗸𝘂 𝗽𝗲𝗿𝗴𝗶, 𝗮𝗸𝘂 𝗽𝗶𝗸𝗶𝗿 𝗱𝗶𝗮 𝗮𝗸𝗮𝗻 𝗱𝗮𝘁𝗮𝗻𝗴 𝗺𝗲𝗻𝗰𝗮𝗿𝗶𝗸𝘂. 𝗞𝗮𝗿𝗲𝗻𝗮 𝗱𝗶𝗮 𝘀𝗲𝗹𝗮𝗹𝘂 𝗯𝗲𝗴𝗶𝘁𝘂. 𝗧𝗮𝗽𝗶 𝘀𝗮𝗮𝘁 𝗶𝘁𝘂 𝘁𝗶𝗱𝗮𝗸. 𝗧𝗶𝗯𝗮-𝘁𝗶𝗯𝗮 𝗮𝗸𝘂 𝘁𝗶𝗱𝗮𝗸 𝘁𝗮𝗵𝘂 𝗵𝗮𝗿𝘂𝘀 𝗯𝗲𝗿𝗯𝘂𝗮𝘁 𝗮𝗽𝗮. 𝗦𝗲𝗯𝗲𝗻𝗮𝗿𝗻𝘆𝗮, 𝗮𝗸𝘂 𝗷𝘂𝗴𝗮 𝗺𝗲𝗻𝗰𝗮𝗿𝗶𝗻𝘆𝗮. 𝗧𝗮𝗽𝗶 𝗺𝗲𝗹𝗶𝗵𝗮𝘁𝗺𝘂 𝗯𝗲𝗿𝗮𝗱𝗮 𝗱𝗶 𝘀𝗶𝘀𝗶𝗻𝘆𝗮, 𝗮𝗸𝘂 𝗶𝗻𝗴𝗶𝗻 𝘁𝗮𝗵𝘂 𝗮𝗽𝗮𝗸𝗮𝗵 𝗱𝗶𝗮 𝗺𝗲𝗻𝘆𝗮𝗱𝗮𝗿𝗶 𝘀𝗲𝗯𝗲𝗻𝗮𝗿𝗻𝘆𝗮 𝗮𝗸𝘂 𝘁𝗶𝗱𝗮𝗸 𝘀𝗲𝗯𝗮𝗶𝗸 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗱𝗶𝗮 𝗯𝗮𝘆𝗮𝗻𝗴𝗸𝗮𝗻. 𝗔𝗸𝘂 𝗯𝘂𝗸𝗮𝗻 𝗼𝗿𝗮𝗻𝗴 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗰𝗼𝗰𝗼𝗸 𝘂𝗻𝘁𝘂𝗸𝗻𝘆𝗮. 𝗝𝗮𝗱𝗶 𝗮𝗸𝘂 𝗵𝗮𝗻𝘆𝗮 𝗯𝗶𝘀𝗮 𝗺𝗲𝗻𝗴𝗵𝗶𝗯𝘂𝗿 𝗱𝗶𝗿𝗶 𝘀𝗲𝗻𝗱𝗶𝗿𝗶. 𝗗𝗶𝗮 𝘀𝗮𝗻𝗴𝗮𝘁 𝗯𝗼𝗱𝗼𝗵. 𝗦𝗮𝗻𝗴𝗮𝘁 𝗰𝗲𝗿𝗲𝘄𝗲𝘁. 𝗠𝗮𝗸𝗮𝗻𝗻𝘆𝗮 𝗷𝘂𝗴𝗮 𝘀𝗮𝗻𝗴𝗮𝘁 𝗯𝗮𝗻𝘆𝗮𝗸. 𝗔𝗸𝘂 𝗵𝗮𝗻𝘆𝗮 𝗮𝗸𝗮𝗻 𝗵𝗶𝗱𝘂𝗽 𝗹𝗲𝗯𝗶𝗵 𝗯𝗮𝗶𝗸 𝘁𝗮𝗻𝗽𝗮 𝗱𝗶𝗮. 𝗧𝗮𝗽𝗶 𝗮𝗸𝘂 𝗺𝗲𝗻𝘆𝗮𝗱𝗮𝗿𝗶 𝗮𝗸𝘂 𝘁𝗶𝗱𝗮𝗸 𝗯𝗶𝘀𝗮 𝗺𝗲𝘆𝗮𝗸𝗶𝗻𝗸𝗮𝗻 𝗱𝗶𝗿𝗶 𝘀𝗲𝗻𝗱𝗶𝗿𝗶. 𝗔𝗸𝘂 𝗶𝗻𝗴𝗶𝗻 𝗺𝗲𝗻𝗱𝗲𝗻𝗴𝗮𝗿 𝗱𝗶𝗮 𝗯𝗶𝗰𝗮𝗿𝗮. 𝗔𝗸𝘂 𝗶𝗻𝗴𝗶𝗻 𝗺𝗮𝗸𝗮𝗻 𝗯𝗲𝗿𝘀𝗮𝗺𝗮𝗻𝘆𝗮. 𝗔𝗸𝘂 𝗶𝗻𝗴𝗶𝗻.... 𝗔𝗸𝘂 𝘁𝗶𝗱𝗮𝗸 𝗯𝗶𝘀𝗮 𝗵𝗶𝗱𝘂𝗽 𝘁𝗮𝗻𝗽𝗮 𝗱𝗶𝗮. 𝗦𝗲𝗯𝗲𝗻𝗮𝗿𝗻𝘆𝗮 𝗮𝗽𝗮 𝗽𝘂𝗻 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝘁𝗶𝗱𝗮𝗸 𝗱𝗶𝗮 𝘀𝘂𝗸𝗮𝗶 𝗱𝗮𝗿𝗶𝗸𝘂 𝗯𝗶𝘀𝗮 𝗮𝗸𝘂 𝘂𝗯𝗮𝗵. 𝗧𝗮𝗽𝗶 𝗮𝗸𝘂 𝗯𝗮𝗵𝗸𝗮𝗻 𝘁𝗶𝗱𝗮𝗸 𝘁𝗮𝗵𝘂 𝗮𝗽𝗮 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗱𝗶𝗮 𝘀𝘂𝗸𝗮𝗶 𝗱𝗮𝗿𝗶𝗸𝘂." - 𝗝𝗶𝗮𝗻𝗴 𝗖𝗵𝗲𝗻



Untuk selanjutnya, dalam waktu dekat, ada dua C-Drama yang mau aku ulas. Put Your Head on My Shoulder dan My Little Happiness. Iya, lagi-lagi dramanya Fair Xingfei. Lol. Soal mana yang mau aku ulas terlebih dulu ... entar deh, nunggu mood. Hehe.

*

No comments:

Post a Comment