Judul: Me Minus You
Penulis: Dian Mariani
Halaman: 224 halaman
Genre: Romance (17+)
Penerbit: Bhuana Ilmu Populer (BIP)
Tahun: Juni, 2018
ISBN: 9786024556259
Harga: IDR 59.000 (P. Jawa)
Rate: ★★★★☆ (Actually 3.8★)
Menyenangkan. Menenangkan. Cinta itu seharusnya seperti ini. Tidak perlu terburu-buru. Tidak selalu banyak kata-kata. Saling percaya. Saling mengerti. Tidak perlu takut, kecuali takut kehilangan. Tidak ada khawatir, kecuali cemas ditinggalkan. Tidak perlu terlalu banyak rayuan. Tidak perlu bunga, karena hatinya sendiri sudah penuh renda-renda. [Rein] - h. 40
B l u r b :
Dua sosok dewasa, dengan cinta yang dewasa juga. Tidak pernah ada aturan harus selalu bertemu atau melapor setiap hari. Semua tumbuh begitu saja, termasuk perasaan cinta. Daniel bukan pria romantis dan pandai bermain kata. Tapi dari matanya, Rein tahu ia disayangi. Diinginkan, Dicintai. Rein percaya pada Daniel sepenuh hatinya.
Hingga keraguan datang dan mengusiknya. Saat sedang bersama, Daniel beberapa kali harus meninggalkannya, setelah menerima telepon dari seseorang. Seseorang yang tak pernah sanggup diceritakannya pada Rein. Seseorang yang~mau tak mau~telah menjadi bagian penting dalam hidup Daniel.
Rahasia apa yang disembunyikan Daniel? Kalau harus memilih, siapa yang dipilih Daniel? Seseorang~yang penting untuknya sejak dulu~atau Rein~yang baru dikenalnya tapi berhasil membuatnya jatuh cinta? Atau bolehkah ia memiliki keduanya?
S t o r y l i n e :
Sebuah urusan pekerjaan mempertemukan Daniel dan Rein untuk kali pertama. Saat itu juga baik Daniel maupun Rein merasakan getaran-getaran lain di dadanya. Setelahnya Daniel bekali-kali membuat janji, namun berkali-kali juga batal. Sama-sama sibuk menjadi alasan mereka sulit bertemu satu dengan yang lain. Hubungan mereka terbilang sangat sederhana. Dan DEWASA. Tidak ada kata 'I love you' atau 'Kita pacaran' dalam hubungan mereka. Tidak ada sebuah ketegasan memang, just let it flow. Apa yang mereka obrolkan didominasi oleh topik pekerjaan dan beberapa hal kecil lainnya~seperti makanan kesukaan. Benar-benar tidak ada hal khusus. Tapi di balik kesederhanaan hubungan Daniel dan Rein berakar sebuah cinta yang kokoh.
Terkadang ketika mereka bersama, sebuah telepon masuk membuat Daniel harus pergi meninggalkan Rein. Mulanya Rein memaklumi, bukankah hubungan mereka hanya sekadar dekat? Tapi kemudian Rein mulai bertanya-tanya. Firasatnya mengatakan jika ada sesuatu yang disembunyikan Daniel darinya. Entah apa....
Rupanya memang ada sesuatu yang disembunyikan Daniel dari Rein. Daniel mengakui itu, namun dia tidak bisa menceritakannya. Tidak untuk saat ini. Sampai suatu hari Daniel sama sekali tidak ada kabar. Ketika Rein menghubungi ponsel Daniel, yang menerimanya adalah seorang perempuan, mengatakan kalau Daniel tengah sakit. Rein menjenguk Daniel dengan sebongkah rasa penasaran di dada, dia tetap berusaha berpikir positif. Walau pada akhirnya kenyataan yang ada membuat Rein harus menelan pil pahit. Perempuan yang menerima teleponnya tadi adalah Livia, kekasih Daniel.
Tidak ada keributan. Daniel dan Rein bertemu kembali dengan sikap mereka yang dewasa. Daniel berkata jika dia mencintai Rein, namun ada sesuatu yang membuatnya tidak bisa meninggalkan Livia. Setelahnya mereka sama-sama menderita. Rein berusaha melupakan Daniel dan Daniel mencoba untuk mencintai Livia. Tapi sayangnya masalah hati tidak sesederhana itu.
Semua memang membutuhkan pengorbanan, termasuk untuk bahagia.
Cinta itu ternyata begitu. Semakin dipaksa, semakin tak bisa. Cinta itu ternyata keras kepala. Semakin berharap hilang, semakin dalam juga menapaknya. [Daniel] - h. 99
K a r a k t e r :
Rein → Cewek yang berprofesi sebagai konsultan. Pengalaman buruk dengan mantannya membuat Rein tidak mau terlibat hubungan baru dengan lawan jenis. Tapi dadanya kembali berdebar ketika dia bertemu Daniel. Suka banget sama croissant dan majalah donal bebek.
Daniel → Cowok dengan reputasi pekerjaan yang bagus. Ganteng pula. Sayangnya Daniel memiliki janji yang membuatnya membuang jauh-jauh keinginannya untuk bersama Rein dan terpaksa menemani orang yang tidak dia cintai.
Stevan → Cowok ini ada rasa pada Rein. Tapi saat itu Rein masih betul-betul nggak pengin dekat sama cowok. Baru saat Rein 'berpisah' dari Daniel, Stevan mendekati Rein lagi. Stevan ini adalah teman kuliah Daniel. And ... he's an asshole!
Livia → Cewek yang sangat mencintai Daniel. Livia egois karena memanfaatkan keadaannya untuk membuat Daniel berada di sisinya. Bagi Livia tak masalah Daniel tidak mencintainya, asalkan bisa terus bersama-sama.
Domi → Sahabat Rein sejak kuliah.
P e n u l i s a n :
Novel ini ditulis menggunakan sudut pandang orang ketiga terbatas. Pilihan kata maupun susunan kalimatnya cukup nyaman dibaca, meski ada beberapa yang penulisannya perlu dikoreksi. Perpindahan POV-nya memang kadang tiba-tiba, tapi okelah, aku nggak bingung kok bacanya.
Koreksi pada - h. 156 -157 [spoiler alert]
Waktu Daniel menolong Rein di hotel, waktu menuju ke kamarnya kan naik tangga biasa karena Daniel nggak punya pass card. Nah, waktu udah selesai nolongin Rein, kenapa ada kalimat '...Daniel yang menggendong Rein menuju lift.' Nah, di sini aku nggak paham nih. Kan Daniel nggak punya pass card, Rein pastinya juga nggak punya karena yang booking kamar Stevan. Terus kenapa digendong ke lift?
"You know what, you don't have totally forget someone if you wanna be with someone else. Yet, being with someone else, will make you forget the old one. Totally." [Domi] - h. 112
Hal pertama yang bikin aku tertarik buat baca buku ini adalah kovernya. Terus sewaktu baca blurb-nya, aku malah semakin tertarik. Kisah yang disuguhkan dalam buku ini memang bukan percintaan yang banyak gombalan atau sebagainya, malahan hampir-hampir nggak ada gombalannya. Karena memang hubungan Daniel dan Rein digambarkan sebagai hubungan yang 'dewasa', yang nggak menuntut dan lebih banyak memahami.
Sebetulnya garis besar ceritanya sendiri sederhana, tapi karena masing-masing karakternya 'hidup' dan realistis, buku ini jadi nggak membosankan untuk dibaca. Yup, aku paling suka dengan cara penulis membangun karakter di sini. Pas banget. Nggak berlebihan, juga nggak kurang. Secara keseluruhan plotnya juga oke. Cuma perlu ada yang diperbaiki di penulisannya agar lebih enak dibaca. Soalnya beberapa nggak konsisten. Misalnya kalimat yang diucapkan dalam hati ada yang menggunakan kalimat miring, ada yang menggunakan '...' ada juga yang nggak diapa-apain.
Jadi kalau kalian tanya apa aku suka sama buku ini, aku bakal jawab ya 😍 Karena dalam buku ini mengajarkan kalau cinta itu tidak egois. Rela berkorban walau rasanya begitu berat dan sakit. Tapi jangan lupa, semua pengorbanan itu pasti bakal dapat balasan yang setimpal kok.
Thankyou Sandraaaa :)
ReplyDelete