October 23, 2018

[Book Review] Lengking Kematian - Marlina Lin & Irna Putri Bahati

Judul: Lengking Kematian
Penulis: Marlina Lin & Irna Putri Bahati
Halaman: 274 halaman
Genre: Thriller
Tahun: September, 2018
Penerbit: Moka Media
ISBN: 9786025199318
Harga: IDR 72.000 (P. Jawa)
Rate: ★★★½



"Aku masih bisa bertahan kalau nggak bisa memiliki, tapi bisa lihat dia bahagia. Bukan lihat dia sakit hati kayak gini! Rasanya sakit saat lihat orang yang kita sayangin dibuat ancur kayak gini. Dan kita lihat siapa yang akan tersenyum paling akhir." - h. 224

B l u r b :

Laras Arista, bukan hanya kehilanganp opularitas dan berbagai job sebagai artis,tapi juga tersangkut sejumlah utang kartu kredit. Karena putus asa, Laras terpaksa meminta bantuan Kayla. Siapa sangka, ajakan Kayla mengambil uang di sebuah villa kawasan Puncak menjadi pemicu tragedi berdarah yang melibatkan teman-teman semasa sekolahnya dulu. Dimulai dari kematian Arjuna.

Arjuna, aktor muda yang tengah naik daun, ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan di villa pribadinya. Sejumlah luka tusukan di perut
menyisakan teka-teki terkait pembunuhan sadis tersebut, beserta motivasi sang pelaku penebar lengking kematian yang masih buron. Laras, yang
merupakan mantan kekasih Arjuna pun tak luput dari serangan teror.

Rasa takut dan kebingungan yang melanda gadis itu membuatnya menaruh curiga pada dua orang temannya sebagai pelaku pembunuhan Arjuna. Salah satunya adalah Kayla.

Tapi, apakah dugaan Laras benar?


S t o r y l i n e :

Cerita dibuka dengan Laras yang kebingungan karena menerima tagihan kartu kredit, sementara dia sudah tidak memiliki pekerjaan sejak beberapa bulan lalu akibat didepak tanpa alasan dari PH yang menaunginya. Rasa putus asa serta bayangan didatangi oleh debt collector membuat Laras nekat meminjam uang pada temannya, Kayla. Sebetulnya hubungan Laras dan Kayla tidak begitu baik. Sejak SMA mereka memperebutkan Arjuna, sayangnya Arjuna yang brengsek malah mempermainkan mereka berdua.

Kayla setuju untuk meminjamkan uang dengan syarat Laras mau menemaninya ke vila di kawasan Puncak. Laras sebenarnya malas karena hari juga sudah malam, namun karena Kayla mengatakan akan memberikan uangnya di sana, Laras tidak memiliki pilihan. Sampai di sana, Laras malah disuguhi pemandangan yang membuatnya sakit hati: Kayla bermesraan dengan Arjuna tepat di depan matanya. Alhasil, Laras pulang dengan tangan kosong.

Selepas kejadian di vila malam itu, Laras memutuskan untuk memulai hidup baru. Dia meminta tolong Bayu, adiknya, untuk mencarikan pekerjaan, namun bukan sebagai cleaning service yang pernah Bayu tawarkan dulu. Meski sempat kerepotan, akhirnya Laras pun diterima sebagai SPG di salah satu gerai prodak kecantikan yang ada di mal.

Sementara itu, Junaidi, tengah kesal setengah mati pada Arjuna karena Kafe Juna yang didirikan tepat di depan Dapur Juna membuat usaha warung makan milik ibu Junaidi itu sepi. Hampir seluruh pelanggan kabur ke Kafe Juna. Pikiran yang keruh membuat Junaidi membolos kerja dan memilih untuk mencari sedikit hiburan di mal. Pilihannya itu membawanya bertemu dengan Laras. Dimulai dengan percakapan basa-basi, akhirnya mereka mulai membicarakan hal yang lebih serius. Junaidi dan Laras bertukar cerita betapa kesalnya mereka terhadap Arjuna. Dan di akhir pembicaraan, mereka sama-sama mencetuskan keinginannya: mereka ingin Arjuna mati!

Dan keesokan harinya, itu benar-benar terjadi!
Arjuna ditemukan tewas mengenaskan di vila pribadinya.

Laras dan Junaidi yang sama-sama pernah bertukar pikiran mengenai itu saling mencurigai. Namun kecurigaan mereka pupus dan mereka pun mulai bertanya-tanya siapa kiranya pelaku pembunuhan Arjuna. 

Kayla yang saat itu merupakan kekasih Arjuna menjadi orang yang mereka curigai. Perilaku Kayla memang begitu mencurigakan, namun belakangan muncul Lisa, tetangga Laras, yang mengaku sebagai kekasih Arjuna dan kini tengah mengandung anaknya. 

Banyak hal-hal yang sebelumnya Junaidi dan Laras tidak ketahui perlahan-lahan terungkap. Kayla dan Lisa adalah dua orang yang menjadi kandidat kuat pelaku pembunuhan Arjuna karena masing-masing dari mereka memiliki motif yang cukup kuat dan masuk akal.

Sampai suatu hari Junaidi mendapat sms dari Kayla yang menyuruhnya pergi ke sebuah vila di kawasan Puncak. Dan di situlah semua terungkap. Siapa pelaku sebenarnya dan apa motifnya.




Aku tahu Tuhan, ini salah. Tapi salahkah jika aku mencintainya dan ingin dia bahagia hanya bersamaku? Aku tak rela jika senyumnya untuk pria lain, aku tak suka jika tubuhnya dipeluk pria lain, apalagi sampai melihat dia terluka. - h. 238


K a r a k t e r :

Laras → Seorang mantan artis yang mengalami kesusahan dalam keuangannya karena tidak bisa merubah gaya hidup, padahal sudah berbulan-bulan dia sama sekali tidak memiliki penghasilan.

Junaidi → Teman semasa sekolah Laras. Kafe Juna milik Arjuna yang dibangun tepat di depan warung makan milik ibunya membuat Junaidi kesal setengah mati. Dia berpikir bila Arjuna sudah memiliki segalanya, namun mengapa masih juga ingin menghancurkan usaha milik ibunya?

Kayla → Teman sekaligus saingan Laras. Sejak sekolah dulu Kayla sudah telibat cinta segitiga dengan Laras dan Arjuna. Terakhir, dia berhasil merebut Arjuna dan mendepak Laras.

Arjuna → Kaya sejak lahir. Ganteng. Punya segalanya. Sayangnya brengsek. Playboy yang suka tebar benih dan lupa kondom. Baik dengan Laras, Kayla, maupun Lisa, tak ada satu pun dari mereka yang diseriusinya. 

Lisa → Tetangga Laras yang belakangan diketahui sebagai pacar sembunyi-sembunyi Arjuna. Karena terbuai dengan kata-kata sang buaya darat, Lisa akhirnya hamil. Sementara Arjuna yang menghamilinya malah ditemukan terbunuh di vilanya.

Bayu → Adik Laras yang kata-katanya selalu pedas. Meski begitu Bayu sayang banget sama Laras. Sebetulnya Bayu ini bukan adik kandung Laras, melainkan anak yang diadopsi oleh orangtua Laras.

P. S. Laras, Junaidi, Kayla, Arjuna, dan Lisa dulunya adalah teman sekolah.


P e n u l i s a n :

Typo cukup banyak meski nggak mengganggu, seperti huruf yang kurang dan kata yang lupa dispasi. Lalu ada beberapa penggunaan kata yang belum sesuai dengan KBBI. Misalnya: villa yang seharusnya vila. Lalu kata 'kakak' yang berupa panggilan yang harusnya diawali dengan huruf besar.

Di luar semua itu diksinya cukup enak dibaca kok, kalimatnya nggak njlimet. Alur maju-mundurnya juga nggak bikin pusing. Format huruf dan layout-nya pas, bersahabat dengan mata.





Semua yang terjadi dalam hidup adalah misteri Illahi, perihnya cobaan adalah ujian dari Tuhan untuk membuat manusia sadar dan lebih bersyukur. - h. 273

Ini adalah novel thriller yang aku baca setelah vakum cukup lama dari genre ini. Bagiku novel ini cukup menarik dan memiliki ending yang memuaskan. Kasusnya nggak berat, tapi teka-tekinya lumayan bikin orang kepo. Sekadar tahu, aku baca buku ini cuma sekali duduk. Habisnya penasaran abis siapa yang ngebunuh Arjuna. Aku memang sempat menduga si pelaku sesungguhnya, tapi nggak nyangka kalau motifnya semenjijikkan itu.

Pembunuhan Arjuna digambarkan dengan begitu jelas dan sadis. Begitu juga perlakuan para pelaku ini terhadap korban-korban lainnya. Sadis! Untuk setting tempat nggak terlalu digambarkan kecuali lokasi pembunuhan. It's okay! Kan ini novel thriller, yang lebih ditonjolkan adalah motif dan kekejian pelaku pembunuhan.

Tapi di awal cerita sempat timbul hal yang mengganjal. Sewaktu Kayla ngajak Laras ke villa, yang katanya untuk nemenin sekaligus ambil uang. Hm, Laras ngutang 10 juta dan uangnya mau dikasih tunai? Well, bagiku ini agak-agak gimana gitu. Secara mereka kan artis semua tuh, kenapa nggak ditransfer aja? Uang 10 juta kalau tunai lumayan juga tuh tebelnya. Tapi di sini aku coba berpikir ke arah lain kalau memang ini adalah rencana Kayla buat mempermalukan Laras. Habisnya setelah sampai di vila, bukannya dikasih duit, Laras malah disuguhi pemandangan Kayla yang tanpa malu-malu ciuman panas dengan Arjuna. Hah!!!!

Btw aku kasihan sama Arjuna loh. Ya iya sih dia memang sableng banget, tapi kasih dispensasi dikitlah karena dia ganteng. Lol :) Kejam banget pembunuhnya sampai aku nggak tega bayanginnya. Nih, pelajaran buat playboy yang suka mainin cewek. Hati-hati, mainin cewek taruhannya nyawa!

Sosok Laras yang masih foya-foya meski udah nggak memiliki penghasilan juga bisa dijadikan pelajaran. Bergayalah sesuai isi kantongmu, bukan gengsimu. Meski begitu aku salut karena Laras bisa bangkit, memulai hidup baru meski harus turun pangkat dari artis menjadi SPG.

Hidup ini nggak bisa diterka. Dalam sekejap nyawa Arjuna melayang dan Laras didepak dari PH yang menaunginya. Apa yang terjadi satu jam kemudian kita nggak bakal tahu. Jadi jalanilah hidupmu sebaik mungkin. Oke?!

So, yay or nay?
Yay! I like this book ❤

No comments:

Post a Comment