Judul: After That Day
Penulis: Carroll
Halaman: 235 halaman
Genre: Teenlit
Tahun: Desember, 2018
Penerbit: Lumiere Publishing
ISBN: 9786025296215
Harga: IDR. 64.000
Rate: ★★★☆☆
B l u r b :
"Aku penasaran. Apa arti hati bagimu, Tristan? Kalau menurut aku, hati itu seperti rumah."
Tristan mengikuti langkah Amelia saat dia menyusuri rak buku. "Maksudnya?"
"Iya. Menurutku,hati dan rumah itu sama. Orang-orang bisa datang dan pergi, hanya beberapa yang bisa tinggal."
Tristan menggeleng. "Semua orang selalu datang beranjak pergi."
***
Masa lalu yang kelam membuat Tristan lebih nyaman sendiri. Dia tidak butuh teman. Atau siapa pun. Dia hanya ingin hidupnya tenang.
Namun, semua berubah sejak kedatangan seorang Amelia. Gadis ceria dan berisik itu berhasil menjungkirbalikkan hidupnya.
Akankah gadis baru itu bisa tinggal, ataukah dia juga akan pergi, sama seperti semua orang lain?
K a r a k t e r :
Tristan → Cowok kelas XII, tapi usianya masih 16 tahun. Pendiam abis dan nggak suka bersosialisasi. Tipe orang yang perfeksionis banget, semuanya kudu sempurna. Bahkan tiap hari ke sekolah jam 5 pagi demi bukain gerbang dan bersih-bersih kelas, terus pulangnya juga paling lambat karena beres-beres kelas dulu.
Amelia → Digambarkan sebagai cewek yang super duper ceria. Kepindahannya ke sekolah Tristan membuat hidup Tristan berubah, yang biasanya tenang menjadi super ramai.
Alan → Mantan cowok Amelia. Ke mana pun Amelia pindah, dia selalu ngintil.
Agustus → Cewek yang tiba-tiba muncul di saat Tristan lagi renggang dengan Amelia. Cenderung suka cari masalah di sekolah karena menurutnya seru. Diam-diam sih, dia suka sama Tristan.
Herannya, saat Amelia terus 'memepet' Tristan dengan memaksanya untuk pulang bareng dan belajar naik sepeda bikin Tristan nggak kuasa nolak. Ehm, udah ada getar-getar gitu sebenarnya.
Tapi siapa yang tahu kalau Tristan ini memendam luka yang sangat dalam. Ibu dan saudaranya, Leo, meninggal. Dan semua itu akibat kesalahan sang ayah. Jadi Tristan ini benci banget sama ayahnya. Selama ini dia tinggal bersama keluarga tantenya.
Amelia yang melihat ada kekeroposan pada diri Tristan mencoba untuk masuk, tapi yang ada Tristan malah marah. Hal itu diperparah dengan kehadiran Alan kembali di hidup Amelia.
Ayah Tristan yang menyesal berulang kali mencoba untuk meminta maaf, namun Tristan masih belum bisa memaafkannya. Semua berubah ketika sang ayah masuk rumah sakit. Saat itulah Tristan menyadari bila semuanya bisa diperbaiki sebelum terlambat.
S t o r y l i n e :
Cerita dibuka dengan Tristan yang mendapatkan teman sebangku baru, yaitu Amelia. Cewek yang cerianya kebangetan, sekalipun Tristan cuek, Amelia tetep nyerocos. Awalnya sih Tristan terganggu, dia merasa risi ditempeli cewek model begitu. Apalagi gara-gara Amelia, satpam sekolah yang mulanya memercayakan semua kunci pada Tristan jadi nggak percaya lagi.Herannya, saat Amelia terus 'memepet' Tristan dengan memaksanya untuk pulang bareng dan belajar naik sepeda bikin Tristan nggak kuasa nolak. Ehm, udah ada getar-getar gitu sebenarnya.
Tapi siapa yang tahu kalau Tristan ini memendam luka yang sangat dalam. Ibu dan saudaranya, Leo, meninggal. Dan semua itu akibat kesalahan sang ayah. Jadi Tristan ini benci banget sama ayahnya. Selama ini dia tinggal bersama keluarga tantenya.
Amelia yang melihat ada kekeroposan pada diri Tristan mencoba untuk masuk, tapi yang ada Tristan malah marah. Hal itu diperparah dengan kehadiran Alan kembali di hidup Amelia.
Ayah Tristan yang menyesal berulang kali mencoba untuk meminta maaf, namun Tristan masih belum bisa memaafkannya. Semua berubah ketika sang ayah masuk rumah sakit. Saat itulah Tristan menyadari bila semuanya bisa diperbaiki sebelum terlambat.
❣❣❣❣❣
Seperti novel-novel teenlit pada umumnya, After That Day ini menceritakan dunia remaja bernama Tristan yang memiliki luka dalam keluarganya. Kalau biasanya semua cerita berakhir dengan 'tuntas', novel ini menurutku malah cuma sekadar 'mengutip' sepenggal kehidupan Tristan. Yang 'dikutip' di sini adalah bagian kehidupan Tristan pada saat kedatangan Amelia dan saat memperbaiki hubungan dengan ayahnya. Mohon maaf sebelumnya, aku baca buku ini seperti ada awalnya, tapi nggak ada akhirnya. Bukan nggantung, tapi berasa kayak: Oh, jadi ini cuma sepenggal hari-hari Tristan. Storyline-nya kurang tegas. Karena memang nggak disebutin dengan jelas gimana akhir hubungan Tristan dan Amelia, lalu apakah Amelia jadi pindah ke Palembang. Kalau misalnya Amelia jadi pindah ke Palembang, apakah Tristan memilih tetap bertahan di Jakarta atau ikut ayahnya ke Australia? Hm, cukup banyak pertanyaan buat akunya.
Aku pikir kedatangan Amelia ini bakalan berperan dominan dalam hidup Tristan, termasuk masalah keluarganya. Tapi sampai akhir aku ngerasa hubungan mereka ngambang. Dibilang deket tapi Tristan masih belum bisa buka hati, dibilang nggak deket tapi Tristan selalu kepikiran Amelia.
Aku pikir kedatangan Amelia ini bakalan berperan dominan dalam hidup Tristan, termasuk masalah keluarganya. Tapi sampai akhir aku ngerasa hubungan mereka ngambang. Dibilang deket tapi Tristan masih belum bisa buka hati, dibilang nggak deket tapi Tristan selalu kepikiran Amelia.
Dari segi penulisan buku ini terbilang sangat rapi, mini typo, dan enak dibaca. Hanya saja ada beberapa hal yang 'nganu'. Dari yang aku tangkap sih seperti ini:
1. Cowok itu membelikan susu, menuangkan sebagian isi ke wadah plastik bekas minuman mineral [- h. 12]
→ Hm, setahuku semua minuman mineral wadahnya botol kan, ya? Kalau buat minum kucing, misalnya bagian atasnya dipotong, apa nggak tetap sulit, ya?
2. Bobot tubuhnya tidak mampu menggerakkan besi berukuran empat kali massa tubuhnya [- h. 14]
→ Massa tubuh di sini maksudnya berat tubuh, kan? Oke, mari kita hitung-hitungan. Berhubung sosok Amelia digambarin kecil dan mungil, aku anggap beratnya 40 kg.
40 kg x 4 = 160 kg ⇨ Ini setara dengan berat motor sport (Motor Kawasaki Ninja 250 R beratnya 169 kg).
→ Jadi Amelia ini naik motor sport gitu ke sekolah?
3. Ia memarkirkan kendaraan itu di bawah atap supaya catnya tidak cepat mengelupas [- h. 16]
→ Hello.... Ini cat motor loh, nggak sereceh kasih sayangmu yang cepat memudar. Cat motor itu khusus dan berlapis-lapis, nggak bakal mengelupas. Adanya cuma pudar, itupun kalau dipanasin selama bertahun-tahun. Kalau cat motor sejelek itu kualitasnya, apa jadinya motor yang berderet-deret di parkiran kampus atau kantor? Motor-motor itu rela nongkrong dari pagi sampai sore demi nungguin pemiliknya, hiks.... Cat motor itu lebih kuat dari pada yang kamu kira.
4. Sebuah sepeda motor bebek terguling di sampingnya [- h. 20]
→ Akhirnya dapat pencerahan kalau motornya Amelia motor bebek. Yuk, kita hitung-hitungan lagi....
Berat motor bebek, misalnya Honda Supra X 125 terbaru, beratnya aku cari di gugel antara 103-107 kg. Kita ambil yang 107 kg.
107 kg : 4 = 26,75 kg ⇨ Seriusan berat Amelia segini? Ini mah berat anak usia 8-9tahun.
5. Tristan mengambil kotak P3K, menekan alkohol kuat-kuat ke setiap luka sebagai pelampiasan rasa dongkol [- h. 22]
→ Pernah nggak luka terbuka terus dikasi alkohol? Perih banget woy! Alkohol itu ditujukan untuk membersihkan sekitar luka, bukan untuk lukanya. Kalau untuk luka terbuka, biasanya pakai antiseptik.
→ Lalu alkohol itu juga untuk mencegah infeksi. Misalnya sebelum suntik atau sebelum melakukan bedah, tapi kondisi bagian tubuh yang diolesi masih sepenuhnya tertutup alias belum luka.
6. Jenny yang rambut bawahnya diwarnai kecokelatan [- h. 24]
→ Emang boleh sekolah rambutnya diwarnai?
*Gue iri deh, dulu waktu SMA ketahuan warnain rambut kena omel tak berujung dan kudu dibalikin item lagi besoknya. Gara-gara itu si guru kimia jadi mantau gue terus, huaaaaaa :(
7. Karena cowok berusia enam belas tahun yang waras harusnya mencuci pakaian sendiri [- h. 31]
→ Tristan masih enam belas tahun dan udah kelas 12? *Daebak!
Dia ini ikut kelas akselerasi atau gimana?
8. "Bunda, Tristan itu lebih baik di sini. Dia sering bantu mengerjakan PR Matematikaku. Diam-diam dia baik, kok." Aira tersenyum puas. [- h. 33]
→ Jadi Tristan kan tinggal sama tantenya, tante Lara. Nah, anak tante Lara itu ada dua, Aira dan Jery. Aira sedang skripsi, sedangkan Jery masih semester dua. Pertanyaannya, masa Tristan malah ngerjain PR Matematika anak kuliahan?
9. Halaman 169 dan 170 isinya nggak nyambung. Baru nyambung di halaman 172. Jadi halaman 170 dan 171 itu berasa nyempil gitu, memisahkan kamu dan aku. Huwee~
10. Nama Kak Ayra dan Kak Jemy pada ponsel Tristan yang baru aja dibeliin tante Lara. [- h. 163]
→ Padahal di depan namanya Aira dan Jery. Ayra dan Jemy itu nama panggilankah?
Yah, itu poin-poin janggal yang berhasil aku tangkap. Mungkin waktu nulis kita seringnya bablas aja, sampai mengabaikan pritilan-pritilan kayak gini. That's okay! Semoga sefruit koreksi dari aku ini bakal bermanfaat bagi penulisnya, biar di lain waktu lebih teliti sehingga menghasilkan tulisan yang lebih baik.
→ Jadi Amelia ini naik motor sport gitu ke sekolah?
3. Ia memarkirkan kendaraan itu di bawah atap supaya catnya tidak cepat mengelupas [- h. 16]
→ Hello.... Ini cat motor loh, nggak sereceh kasih sayangmu yang cepat memudar. Cat motor itu khusus dan berlapis-lapis, nggak bakal mengelupas. Adanya cuma pudar, itupun kalau dipanasin selama bertahun-tahun. Kalau cat motor sejelek itu kualitasnya, apa jadinya motor yang berderet-deret di parkiran kampus atau kantor? Motor-motor itu rela nongkrong dari pagi sampai sore demi nungguin pemiliknya, hiks.... Cat motor itu lebih kuat dari pada yang kamu kira.
4. Sebuah sepeda motor bebek terguling di sampingnya [- h. 20]
→ Akhirnya dapat pencerahan kalau motornya Amelia motor bebek. Yuk, kita hitung-hitungan lagi....
Berat motor bebek, misalnya Honda Supra X 125 terbaru, beratnya aku cari di gugel antara 103-107 kg. Kita ambil yang 107 kg.
107 kg : 4 = 26,75 kg ⇨ Seriusan berat Amelia segini? Ini mah berat anak usia 8-9tahun.
5. Tristan mengambil kotak P3K, menekan alkohol kuat-kuat ke setiap luka sebagai pelampiasan rasa dongkol [- h. 22]
→ Pernah nggak luka terbuka terus dikasi alkohol? Perih banget woy! Alkohol itu ditujukan untuk membersihkan sekitar luka, bukan untuk lukanya. Kalau untuk luka terbuka, biasanya pakai antiseptik.
→ Lalu alkohol itu juga untuk mencegah infeksi. Misalnya sebelum suntik atau sebelum melakukan bedah, tapi kondisi bagian tubuh yang diolesi masih sepenuhnya tertutup alias belum luka.
6. Jenny yang rambut bawahnya diwarnai kecokelatan [- h. 24]
→ Emang boleh sekolah rambutnya diwarnai?
*Gue iri deh, dulu waktu SMA ketahuan warnain rambut kena omel tak berujung dan kudu dibalikin item lagi besoknya. Gara-gara itu si guru kimia jadi mantau gue terus, huaaaaaa :(
7. Karena cowok berusia enam belas tahun yang waras harusnya mencuci pakaian sendiri [- h. 31]
→ Tristan masih enam belas tahun dan udah kelas 12? *Daebak!
Dia ini ikut kelas akselerasi atau gimana?
8. "Bunda, Tristan itu lebih baik di sini. Dia sering bantu mengerjakan PR Matematikaku. Diam-diam dia baik, kok." Aira tersenyum puas. [- h. 33]
→ Jadi Tristan kan tinggal sama tantenya, tante Lara. Nah, anak tante Lara itu ada dua, Aira dan Jery. Aira sedang skripsi, sedangkan Jery masih semester dua. Pertanyaannya, masa Tristan malah ngerjain PR Matematika anak kuliahan?
9. Halaman 169 dan 170 isinya nggak nyambung. Baru nyambung di halaman 172. Jadi halaman 170 dan 171 itu berasa nyempil gitu, memisahkan kamu dan aku. Huwee~
10. Nama Kak Ayra dan Kak Jemy pada ponsel Tristan yang baru aja dibeliin tante Lara. [- h. 163]
→ Padahal di depan namanya Aira dan Jery. Ayra dan Jemy itu nama panggilankah?
Yah, itu poin-poin janggal yang berhasil aku tangkap. Mungkin waktu nulis kita seringnya bablas aja, sampai mengabaikan pritilan-pritilan kayak gini. That's okay! Semoga sefruit koreksi dari aku ini bakal bermanfaat bagi penulisnya, biar di lain waktu lebih teliti sehingga menghasilkan tulisan yang lebih baik.
No comments:
Post a Comment