June 29, 2019

[Book Review] Falling Domino - Afy Zia

Judul: Falling Domino
Penulis: Afy Zia
Genre: Teenlit
Bahasa: Indonesia
Tebal: 256 halaman
Rilis: 29 April 2019
Penerbit: GPU
ISBN: 9786020622248
Harga: IDR. 77.000 (P. Jawa)
Rate: ★★★★☆


B l u r b :

Dirga benci banyak hal. Dia benci Bram karena telah merenggut mantan pacarnya. Dia benci Rafi karena selalu membuatnya terngiang akan masa lalu. Dia bahkan benci Papa karena tak pernah ada untuknya.

Namun, kecerobohan Dirga menantang Bram membuatnya harus berhadapan pada rentetan peristiwa yang tak pernah dia duga: bertemu cewek bawel bernama Alana, sekelas dengan Rafi yang selalu membuatnya naik pitam, serta bergabung dengan ekstrakulikuler paling beken di SMA Mulia Bangsa.

Seperti kejatuhan domino, satu peristiwa mengantarkan Dirga pada peristiwa baru lainnya. Masalahnya, apakah setiap kejatuhan domino itu akan menuntun Dirga pada peristiwa yang lebih baik daripada sebelumnya? Atau justru malah sebaliknya?

*

Nggak tahu kenapa, hati rasanya hangat ketika selesai baca buku ini. Teenlit emang nggak jauh-jauh dari yang namanya pacaran, persahabatan, dan keluarga. Buku ini menceritakan Dirga dan sekelumit kehidupannya yang awur-awuran.

Emangnya Dirga cowok yang kayak gimana sih?
Hm, Dirga itu ngeselin banget, tapi juga bikin aku jatuh cinta sama karakternya. Dicap sebagai tukang tawuran, mantan narapidana, dan serenceng julukan negatif lain membuat cowok ini mati rasa. Terlebih lagi kedua orangtuanya sudah bercerai. Bisa bayangin gimana tertekannya dia, kan?

Dalam buku ini kita diajak untuk mendalami mengenai sudut pandang. Misalnya Dirga yang casingnya beneran buruk, rupanya menyimpan sakit hati yang amat sangat. Selain itu masih banyak lagi kok. Intinya kita nggak boleh nge-judge orang hanya melalui sudut pandang kita saja, karena sudut pandang orang lain belum tentu sama seperti kita. Sesekali, kita perlu memosisikan diri kita sebagai orang lain.

Lalu sekali lagi, di sini kita juga diajak untuk mengubah sebuah persepsi yang sudah berakar kuat di kepala kita, yaitu tentang prestasi dan impian. Nggak ada ceritanya prestasi akademik itu pasti akan lebih menjamin masa depan ketimbang non-akademik. Sumpah, kalau sampai sekarang ada yang masih berpikiran seperti itu, coba deh baca buku ini. Setiap orang punya mimpi, dan itu nggak melulu bisa dicapai dengan nilai-nilai akademik yang mumpuni.

Ditulis dengan sudut pandang orang ketiga, buku ini sangat mudah untuk dinikmati. Bahasanya yang nggak berat, serta percakapannya yang 'remaja' banget berasa gampang diserap. Plot serta twist-nya rapi, nggak bolong-bolong gitu. Premisnya sip pokoknya. Plus, kovernya itu Dirga banget.

Chemistry antar karakternya juga oke, terutama Alana dan Dirga. Mereka itu cute banget, aku sempat senyum-senyum sendiri. Haha *teringat masa muda* eaaaaa, kayak udah tuwir aja bleh!

Kalau ada yang nanya apa buku ini page turner, aku jawab ya. Apalagi waktu udah masuk ke dalam konflik dan twist-nya. You will know why its called Falling Domino.

Kesimpulannya buku ini punya sesuatu yang bikin hati hangat. Kelihatannya semua kayak kejadian sehari-hari, tapi berasa dalem banget.

Q u o t e s :

"Gue nggak suka disinggung tentang kebahagiaan. Bagi lo, kebahagiaan mungkin bisa jadi obat bagi segala kesedihan lo. Tapi bagi gue... kebahagiaan itu hal langka." [Dirga] - h. 61
"Jangan jadikan ketakutan lo sebagai alasan. Lo nggak bisa menyimpulkan semuanya pasti bakal terulang hanya karena luka masa lalu lo itu." [Faris] - h. 86
"Buat apa mempertahankan perasaan ya g lambat laun bakal membunuh diri lo sendiri?" [Dirga] - h. 112
"Sepahit apa pun masa lalu, itu akan tetep jadi bagian dari masa lalu." [Alana] - h. 175
Mereka memang tidak bisa memutar ulang masa lalu yang telah tertinggal jauh di belakang. Namun, selama mereka masih punya masa kini, semua hal yang mereka harapkan sudah lebih dari cukup. - h. 178

No comments:

Post a Comment