March 01, 2018

[Book Review] Relung Hati Langit - FinkFink

Judul: Relung Hati Langit
Penulis: FinkFink
Halaman: 376 halaman
Genre: Novel Dewasa (21+)
Penerbit: HD Publisher
Tahun: Mei, 2017
ISBN: 9786026127815
Harga: IDR 76.000
Rate: ★★★½


Kita tidak pernah menggunakan otak ketika mencintai seseorang. - h. 25
Dan mencintainya membuatku seperti tidak mengenal diriku sendiri. - h. 39
Sebetulnya aku sudah cukup lama punya buku ini, pernah aku baca juga, tapi stuck. Alasan utama stuck bukan karena buku ini jelek sih, nggak! Bukan sama sekali. Melainkan tema yang diangkat bikin aku sebel duluan pas mau baca. Sampai akhirnya aku tertantang buat nyelesein sesuatu yang menurutku nyebelin ini. Iya! Aku sebel sama temanya.

Jadi buku ini menceritakan tentang Langit yang jatuh cinta sama pria beristri, Derry. Berdiri di antara rasa bersalah dan rasa cinta, Langit bersikeras mempertahankan hubungannya dengan Derry, walau dia tahu itu salah dan menyakitkan.

Ya, aku membenci sebuah pengkhianatan, tetapi takdir membuatku menjadi seorang pengkhianat. - h. 115

Awal-awal aku agak terganggu dengan pernyataan 'cinta ini salah' yang terkesan diulang-ulang, terutama di bab awal. Untungnya semakin ke belakang ceritanya bergulir. Tokoh Langit di sini terasa 'berat', mungkin orang yang baca sekilas pasti bakal nyalahin Langit karena ngerebut suami orang. Tapi di sini kita diajak untuk melihat dari sudut pandang Langit, seperti apa rasanya terlanjur jatuh cinta dengan pria beristri. Percayalah, cinta itu egois dan buta, yang pernah jatuh cinta pasti pernah ngerasain, kan? Butuh waktu, pengorbanan, dan pikiran yang jernih untuk menyadari mana yang benar-benar cinta dan mana yang sekadar rasa suka. Akhirnya Langit mengambil keputusan yang benar, she'd take any risk! Termasuk mempertaruhkan hubungannya dengan Andi.

Btw tokok favoritku di sini si Steven. Kocak banget. Pasti asyik punya temen kayak Steven.

Aku juga suka dengan diksinya. Beberapa typo dan kata yang kurang tepat masih aku temukan. But so far, this book was good.

"Di dunia ini cuma satu yang nggak bisa diasuransikan, Lan. Hati." - h. 208

No comments:

Post a Comment