July 10, 2018

[Book Review] Midnight Prince - Titi Sanaria

Judul: Midnight Prince
Penulis: Titi Sanaria
Halaman: 267 halaman
Genre: Novel Dewasa (18+)
Tahun: 2018
Penerbit: Elex Media Komputindo
ISBN: 9786020457833, 9786020457834 (Digital)
Rate: ★★★☆☆


Bicara tentang hati adalah bicara tentang ketidakpastian, keraguan, pengandaian, dan harapan. Semua yang kepalamu bisa jelaskan secara logis per poin, akan dibantah hati dengan jawaban yang jauh lebih panjang. - h. 240

Sebetulnya buku ini nggak ada di reading list-ku. Cuma karena buku ini kapan hari hype banget di IG, terus ada beberapa teman yang ngerekomendasiin, jadilah aku akhirnya baca [via GD].

Oke, Midnight Prince ini menceritakan tentang Mika yang berprofesi sebagai seorang dokter. Sebagai seorang dokter, Mika bisa dibilang cukup sibuk. Yep, dia bekerja di dua tempat sekaligus [masing-masing di klinik dan rumah sakit] demi menutup kebutuhan sehari-hari dan mengejar pendidikan spesialisnya. Nah, tempat favorit Mika nongkrong ini adalah di atap rumah sakit tempat dia bekerja. Suatu hari seorang pria bernama Rajata menyapanya di atap itu, yang menjadi awal mula terkuaknya masa lalu dan menjadi jalan penentu masa depan Mika.

"Setiap pasangan punya kisahnya sendiri. Dan nggak seharusnya kisah pasangan lain menjadi batu sandungan untuk kisahku dengan perempuan itu." - Rajata [- h. 244]

Well, aku hampir nggak nemuin 'minus' dalam buku ini [bukan berarti aku cari-cari minusnya doang lho!]. Memang di bab pertama, beberapa paragraf sarat akan kata 'Aku' sebagai POV pertama, alias kurang kata sambung. Sumpah, banyak banget 'Aku'-nya. Tapi syukurnya itu cuma di awal aja, selanjutnya enggak. Latar belakang rumah sakit maupun pengetahuan medis dalam buku ini nggak usah diragukan karena yang aku tahu Kak Titi sendiri adalah seorang dokter, jadi semua yang berhubungan dengan semua itu terasa gamblang banget dalam buku ini.

"Tapi ada hal yang nggak bisa diubah dan hanya perlu diterima. Masa lalu salah satu di antaranya." - Rajata [- h. 259]

Kalau soal alur ceritanya, aku suka meski nggak suka banget. Hehe.... Alurnya cepet dan fokus, nggak bertele-tele. Ide ceritanya menarik, konflik di masa lalu yang menyangkut-nyangkut keluarga. Terus bahasa yang dipakai cocok banget dengan profesi para tokohnya. Karena terakhir aku baca novel dengan profesi dokter, aku tepok jidat berkali-kali karena bahasanya kasar banget dan terkesan nggak berpendidikan. Tapi Mika, Rajata, dkk ini bisa menunjukkan 'siapa mereka' dengan cara bicaranya. Tokoh-tokohnya juga oke walau aku nggak punya tokoh favorit di sini. Mika menurutku over-reacted waktu tahu identitas Rajata yang sebenarnya. Banyak yang jatuh cinta sama Rajata, tapi aku enggak, hehe.... He's not my type :) [sorry]

Oh ya, aku nemu nama Mita nyempil di - h. 124 dan - h. 158. Mita ini siapa sih? -_-

Buku ini adalah buku kedua dari Kak Titi Sanaria yang aku baca. Sebelumnya aku pernah baca bukunya Kak Titi yang judulnya Janji Yang Retak. Tbh, bukannya jelek, sekali lagi aku tegaskan ya, BUKANNYA JELEK, tapi sorry gaya nulisnya Kak Titi is not my cup of milkshake. Kalau yang ini nggak bisa dipaksain ya, karena ini selera.

Covernya? Aku suka bangettttt!💕

So, kalau kalian tanya apa aku bakal baca buku Kak Titi yang lain? Maybe someday😊

No comments:

Post a Comment