May 13, 2019

[Book Review] Claires - Valerie Patkar

Judul: Claires
Penulis: Valerie Patkar
Genre: Romance (13+)
Tebal: 380 halaman
Bahasa: Indonesia
Rilis: 19 Maret 2018
Penerbit: Bhuana Ilmu Populer
ISBN: 9786024553661
Harga: IDR. 81.000 (P. Jawa)
Rate: ★★★★☆


B l u r b :

Tentang ada, namun tidak ada.
Tentang di sini, namun pergi.
Tentang sembuh, namun tetap luka.
Tentang percaya, namun ditinggalkan.

Claire dan Deverra seperti deretan awan di atas langit.
Mereka sama dan itu membuat mereka sempurna.

Claire dan Ares seperti rangkaian baris warna pada pelangi.
Mereka berbeda dan itu membuat mereka indah.

"Untuk siapa pun yang mengingatku
di kepalanya, aku mengingatmu lebih jelas
dari semua ingatan di kepalamu itu."

K a r a k t e r :

Claire Paveitria: Seorang gadis berdarah Bali dan Inggris. Setelah kedua orangtuanya bercerai, dia memilih tinggal bersama ibunya di Manchester, namun belakangan memilih untuk tinggal sendiri di Bali. Suka menulis puisi.

Kai Deverra: Pacar Claire. Seorang pembalab F1 yang terpaksa meninggalkan Claire selama enam bulan demi Grand Prix.

Ares Nota: Cowok begajulan, anak bungsu dari deretan orang terkaya di Indonesia. Kerjaannya hanya hura-hura.

Apollo Kitara: Sahabat Ares dan teman baik Kai.

Katrina Lanticca: Sahabat Claire.

S t o r y l i n e :

Secara garis besar buku ini menceritakan Claire yang harus long distance dengan Kai. Berawal dari ponsel yang ketinggalan, dia akhirnya sering bertemu dengan Ares—cowok begajulan yang sangat bertolak belakang dengan Kai. Ares terus-terusan mengejar dan mengganggu Claire, sama sekali tidak peduli dengan status gadis itu yang sudah menjadi milik orang lain. Di satu sisi, Claire yang kesepian juga mulai terbiasa dengan gangguan Ares. Claire tahu ini salah, namun ketika dia diharuskan untuk memilih, dia merasa kesulitan.


Iya, aku tahu kok kalau buku ini hype-nya udah lewat, udah setahun lebih bahkan. Dulu sempat mau beli buku ini, tapi sold terus sampai akhirnya kelupaan sendiri dan baru kebeli bulan lalu.

Sebetulnya kisah yang ditawarkan sangatlah klise, namun ketika udah masuk ke dalam cerita, perasaan ini jadi ikut-ikutan campur aduk. Di awal-awal aku ketawa-ketawa aja dengan kelakuan Ares, lalu di bagian sepertiga akhir, rasanya dada nyut-nyutan pas baca. Entah ini efek aku yang lagi kebaperan atau gimana, yang pasti aku berasa masuk banget ke ceritanya, bisa rasain gimana patah hatinya Ares, gimana galaunya Claire, juga gimana usaha kerasnya Kai.

Aku memang bukan penganut long distance dan nggak bakal mau. Jadi aku bisa banget ngerasain apa yang Claire rasakan. Claire nggak meminta diprioritaskan, tapi setidaknya dia pengin Kai itu sekali aja lebih milih dia daripada balapan. Pas banget waktu Claire kesepian, Ares masuk dalam kehidupannya, bikin hari-harinya yang sepi jadi semarak. Claire juga ngerasa nyaman dengan Ares. Salah sih, tapi kalau aku ada di posisi Claire, mungkin aku juga bakalan ngerasain hal yang sama. Bukannya selingkuh, tapi kehadiran dari orang yang kita sayang itu penting dalam sebuah hubungan. Cuma, hal seperti ini bisa berbeda-beda pada setiap orang, jadi memang bukan patokan.

Dalam buku ini sebetulnya lebih menekankan jika cinta itu bukan terdiri dari dua pribadi yang sama sehingga terlihat sempurna. Namun lebih pada dua pribadi berbeda yang berjalan bersama-sama sehingga cinta itu memiliki warna dan tidak monoton.

Kalimat-kalimatnya dalem banget, bener-bener indah buat aku. Sayangnya terkesan kurang rapi waktu dibaca, coba dirapiin dikit, wuih, bakalan cakep banget buku ini. Beberapa scene aku ngerasa agak lebay, tapi terbayarlah kalau dibandingin dengan keseluruhan cerita.

Menjelang akhir cerita aku agak kecewa dengan sikapnya Claire yang bersikukuh nggak mau ngakuin perasaannya dan memilih untuk lari. Bukan karena aku kasihan sama Ares sih, tapi lebih karena aku ngerasa Claire sok jual mahal aja. Ares udah di depan mata, tinggal jujur aja apa susahnya sih?

Kesimpulannya, kalau kalian suka buku dengan cerita yang jleb atau feel-nya ngena banget, aku rekomen buku ini ke kalian.


Q u o t e s :

It feels great. To find that someone you are longing for, asking how you are doing. Eventhough they aren't longing for you like the way you do. - h. 8
Bahwa kadang menjadi baik-baik saja tidak berarti sama dengan menjadi bahagia. - h. 9 
"Finding your paradise is as simple as to remember the smallest thing that remained forever." - h. 9
Sedikit orang yang percaya, ketika kaki terkilir dan sukar berjalan, selalu ada tangan yang bersedia terulur untuk membantunya bangkit. - h. 11
"Buat aku, nggak ada hari esok. Aku mau lakuin semuanya sekarang. Karena aku nggak tahu besok gimana. Aku nggak mau gagal dan hidup berdasarkan kata seharusnya." - h. 28
Karena pada dasarnya, manusia terlalu sibuk memberi cinta pada orang lain, sehingga lupa kalau dirinya sendiri juga butuh itu. - h. 43
Nota memang bukan sebuah keluarga yang hangat. Tapi Nota merupakan keluarga yang saling peduli dan melindungi. - h. 53
"Because true feeling starts from hate." - h. 84
"Jangan selalu merasa nggak enak. Semua orang kan berhak jadi diri mereka sendiri." - h. 99
Hujan selalu datang untuk membawa kembali kenangan yang sudah kering dengan cara membasahinya. - h. 107
"Cinta seperti misteri terselubung pada suatu zaman, mengendap-endap di balik penampilan, dan menjadikan hati kita sebagai sarangnya." - h. 163
Cinta bukan hanya dari dua orang berbeda yang memiliki satu tujuan, melainkan dua orang yang memiliki dua tujuan berbeda dan menjalani keduanya bersama-sama tanpa ada satu pun yang meninggalkan. - h. 164
"Sesempurna apa pun sebuah hubungan, kesempurnaan itu selalu kalah dengan perasaan. Ketika dia punya perasaan lebih dengan yang nggak sempurna, ketidaksempurnaan itu justru yang membuat semuanya jadi indah." - h. 186
"Buat diri kamu bukan jadi yang pertama untuk dia, tapi jadi yang terakhir. Karena saat kamu jadi yang pertama, selalu ada orang kedua." - h. 187
"Love is short. Forgetting is so long." - h. 256
 Jatuh cinta bukan sebuah kesalahan. Hanya waktu dan orang yang tidak tepat yang membuatnya salah. - h. 259
"Walau lo merasa nggak pantas, selama dia butuh lo, kata nggak pantas itu bisa dihapus." - h. 304
"Kalau nggak sakit namanya bukan cinta." - h. 312
"Girls cut their hair to get a new life, to forget everything that is really hard to be forgotten." - h. 319
Setinggi-tingginya harapan, di saat kita tidak punya tangga untuk sampai ke sana, kita hanya perlu berdiri di tempat kita berada, diam dan menatap harapan itu dari jauh. Karena meskipun kita tidak mewujudkan harapan itu, setidaknya harapan itu masih di sana, menunggu kita. Kapan pun kita punya tangganya, kita akan sampai ke sana. - h. 335-336
"Cintai orang yang bisa buat kamu bahagia. Bukan yang bisa buat kamu sempurna. Karena yang sempurna belum tentu bisa buat kamu bahagia. Tapi bahagia selalu bisa buat hidup kamu sempurna." - h. 345
Kita selalu bisa mencintai seseorang sebanyak yang kita ingin. Tapi hanya akan ada satu orang yang bisa menyakiti kita sebanyak yang mereka mau.... - h. 366

No comments:

Post a Comment