May 06, 2019

[Book Review] Levent Princes Wants Me - Ervina Karim

Judul: Levent Princes Wants Me
Penulis: Ervina Karim
Genre: Roman Fantasi
Tebal: 230 halaman
Rilis: 2018
Penerbit: DM Publisher
Editor, Desain Kover, Layout, Latar Kover: Siti Nurannisa
ISBN: -
Harga: -
Rate: ★½



Buku ini menceritakan tentang apa sih?

Tentang cewek bernama Avril yang tiba-tiba diculik ke negeri dongeng dan menjadi ratu di sana. Dia dijadikan istri dari Levent, sang penguasa yang merupakan Vampir. Avril berkali-kali ingin kembali, tapi di saat yang sama dia juga termehek-mehek oleh pesona Levent. Labil ya? Okelah, maklum masih 18 tahun.
Singkat kata mereka menikah, kemudian berperang melawan seorang penyihir yang berniat menghancurkan mereka beserta dengan pasukannya.
Avril sempat kembali ke dunia nyata setelah koma selama dua tahun. Tapi toh akhirnya dia nggak bisa memungkiri kalau dia tetap istrinya Levent.

Karakternya?

Rata-rata galau. Nggak ada yang kuat.

Penulisannya?

Oke, mari kita bahas....

♥ Benernya aku ogah bahas soal kata pengantar karena nggak ada sangkut pautnya sama cerita. Cuma karena ada dan kebaca sama aku, otomatis mataku langsung gatel kena typo-typo yang bertebaran. Kalo ada yang tanya typo-nya apa aja, silakan cek sendiri, males jelasin satu-satu karena ini poin yang sangat sederhana sekali, tapi terkesan diabaikan. Mungkin ada yang beranggapan kata pengantar boleh ditulis suka-suka, ya tapi nggak gini-gini juga kaleee. Okelah, aku nggak mau nge-judge kalo buku ini dari banyaknya typo di kata pengantar, jadi mari kita baca dulu. . . .

♥ Judulnya Levent Princes Wants Me. Hm, dari aku awal belajar bahasa Inggris, nggak ada tuh kata Princes. Yang ada Prince untuk pangeran dan Princess untuk putri. Atau mungkin Princes di sini maksudnya jamak?

♥ Masih sampai halaman 5, tapi aku udah kesel banget sama penggunaan tanda baca yang ada. Ituloh, seenak jidat narohnya. Penggunaan kata depan dan awalan juga ngasal.



♥ ...mahkota gagah... [- h. 5] → Kok nggak enak dibaca ya? Kalo orang pakai baju zirah kelihatan gagah mah wajar, tapi kalo mahkota kok nganu ya.

Layout-nya boros. Aku nggak tahu versi cetaknya gimana ya, yang pasti versi pdf-nya boros banget, jaraknya lebar-lebar kayak jarak aku dan kamu.

"The pretties sunday afternoon drive in the world." [- h. 10] → Weleh, ini mengutip aja kok ya masih salah sih? Salahnya di mana? Coba ceki-ceki Wikipedia sana.

♥ Pfffftttt! Udah ah, aku nyerah sama typo, penggunaan tanda baca, kata depan, awalan, dan tetek bengeknya. Capek akutu! Btw aku masih sampai halaman 11. Next aku bakalan coba mengabaikan typo.

♥ Nah, mau pakai dual POV sah-sah aja kok, tapi nggak usah ditulis Avril POV, Author POV. Kalo emang POV-nya Avril ya tulis aja di atasnya, Avril. Eh tapi masalahnya ini mixed antara POV satu sama POV tiga. Gini deh, untuk POV yang gado-gado gini coba kamu baca novel Petjah karangan Oda Sekar Ayu. Coba pelajari gimana dia nge-mix POV tapi masih oke buat dibaca.

♥ Melipat dada. [- h. 17] → Bisa jelasin ini posisinya gimana? Aku masih gagal paham.

♥ Lha? Di akhir POV-nya Avril ada tulisannya Avril POV End. Yawlaaaa😅

♥ Terpelilit. [- h. 52] → Apaan neh?

♥ Menghisap. [- h. 53] → Oke, mungkin masih banyak yang belum tahu ya, kalo sebenarnya kata hisap itu nggak ada di KBBI. Yang ada isap. Untuk karya-karya selanjutnya, semoga bisa diterapkan.

♥ Meneguk saliva. [- h. 54] → Ini udah kedua kalinya aku ketemu sama kalimat meneguk saliva, yang tadi lupa di halaman berapa. Sebenernya ini nggak salah sih, karena saliva itu sendiri artinya ludah/air liur. Cuma saliva itu bukan bahasa Indonesia loh, kalaupun maksa dipakai, ya harus miring tulisannya. Tapi menurutku penggunaan kata saliva di sini kurang tepat aja, beda kalau dipakai dalam istilah medis/biologi.

♥ Judul bab: Blood's Drink? [- h. 57] → Tahu fungsi tambahan 's pada sebuah kata nggak?

♥ ...tubuhku terbengkalai tak berdaya. [- h. 61] → Terbengkalai memang bisa diartikan sebagai terlantar, tapi konteksnya apa dulu. Coba cek KBBI dan pahami artinya.

♥ Kurcaci, Tinkerbell, Beauty and the Beast, Mariposa... [- h. 62] → Kok ada Beauty and the Beast? Itu bukan jenis makhluk loh, tapi judul film. Hehe.

♥ Terlentang. [- h. 62] → Cek KBBI.

♥ Judul bab: Abnormal Married. [- h. 64] → #RIPEnglish.

♥ Mensejajarkan. [- h. 68] → Cek KBBI.

♥ "We got married to night, Avril." [- h. 69] → Belajar bahasa enggresss dulu ya, Nak.

♥ Judul bab: Panik Morgan! [- h. 74] → Auto rolling eyes!

♥ Kok aku terganggu dengan selipan kata-kata err, arght. Terlalu sering muncul. Kesal, sebal, marah, gugup, dlsb itu bisa diekspresikan macam-macam. Nggak melulu eer, arght.

♥ Si Avril hilang dan Morgan, kakaknya, kebingungan. Dia menanti sampai sore. Di situ juga dijelaskan kalau setiap pagi neneknya berbelanja untuk keperluan. Nah, terus si nenek pulang deh. [- h. 77-78] → Wait, ini neneknya belanja sampai sore gitu? Dan setiap hari?

♥ Pergejolakan. [- h. 80] → Cek KBBI.

♥ Morgan selama ini cuek sama Avril. Tapi giliran Avril hilang, Morgan langsung ngenes, sampai tidur di kasurnya Avril dan peluk selimut Hello Kitty. [- h. 82] → Walah, Morgan baperan amat ya. Banyak kok kakak cowok yang cuek tapi benernya sayang. Cuma yah, nggak gini-gini juga kali. Kecuali hilangnya udah berhari-hari, bolehlah baper gini karena menyesal. Ini kan masih sehari? Biasanya cowok cenderung optimis dan nggak mau disalahkan. Morgan, plis deh jangan kayak nastar yang garing di luar, tapi lembek di dalam.

♥ Kedua lenganku melingkupi rahang tegasnya. [- h. 113] → Posisi gimana lagi ini? Lengan melingkupi rahang, hm.

♥ Judul bab: Him Never Fall In Love. [- h. 132] → Tepok jidat. Him bisa sih diletakkan di depan, tapi struktur kalimatnya nggak gini.

♥ Banyak kata dan kalimat yang maksa. Nggak cocok, tapi di cocok-cocokin. Apakah ini efek ilmu cocoklogi yang lagi tren sekarang ini?

♥ Emak sama babenya Avril kelimpungan pas tahu kalo anak perempuannya hilang. Emaknya nangis, babenya mabuk-mabukan. [- h. 167] → WTF, anaknya ilang malah mabok-mabokan, maksudnya apaaah?

♥ Judul bab: De Ja Vu. [- h. 175] → Cek sendiri yang bener gimana tulisannya.

Avril mine's Levent. [- h. 225] → Ya Gusti, sudahlah, capek mau komen soal parahnya bahasa enggres yang dipakai.

♥ Sampai akhir cerita pangerannya cuma ada satu, yaitu Levent. Nah, berarti judulnya nggak pas. Kalo satu doang kan Prince, nggak pake tambahan s.


Seperti sebelumnya, aku bikin review dan nge-post ini atas permintaan author. Jadi jangan bilang kalo aku mau jelek-jelekin pihak tertentu ya.

Jujur aku sedikit berharap ada sedikit perubahan pada tulisan kedua milik author ini, ya nyatanya memang ada sih, sedikiiiiiit banget. Yaitu tema yang diangkat sedikit lebih menarik ketimbang My Possessive Junior dulu dan sepertinya memang melakukan riset karena beberapa aku sempat baca beberapa infonya di Wikipedia. Jalan ceritanya agak mbulet, juga nggak punya dasar yang jelas. Contohnya, Levent yang tiba-tiba aja jatuh cinta sama Avril dan ingin menikahinya. Ada dijelaskan di situ kasak-kusuk soal Avril 500 tahun lalu atau apa, aku kurang jelas, dan sampai akhir memang nggak dijelaskan. Boleh-boleh aja berteka-teki asalkan jelas di belakangnya. Digantungin juga boleh, tapi dikasih sekuel. Ya kali digantungin doang nggak enak tauk!

Dari segi penulisan dan tetek bengeknya belum ada perbaikan sama sekali, author terkesan masih menyepelekan typo, penggunaan tanda baca, bahkan kata depan dan awalan pun amburadul. Duh, sampai bingung aku mau komen gimana, karena kurang lebih komenku masih sama seperti dulu. Memang sih, dalam menulis kita menuangkan apa aja yang ada di kepala kita, tapi setelahnya dibaca lagi nggak? Diteliti lagi nggak? Ya kalo bener ini udah hasil editan, naskah aslinya separah apa? Atau, editornya bisa ngedit nggak sih? Hati-hati lho dalam milih editor, pilih yang beneran ahli di bidangnya, jangan yang abal-abal. Bayangin aja naskah amburadul ketemu editor dodol? Ya nggak bakal bener naskahnya. *Duh, emosi aku. Maap.*

Masukanku juga masih sama, terus belajar. Aku nggak tahu kamu usia berapa, tapi tolonglah, jangan menutup mata sama kaidah penulisan yang baik dan benar. Minimal bisalah bedakan kata depan dan awalan, serta peletakan dan penggunaan tanda baca yang tepat. Soal typo, namanya juga manusia, bisa salah, tapi kalo sebanyak ini yah.... Masak sih keluputan sampai satu buku?

Oh ya, perbanyak baca buku yang berkualitas. Pelajari buku itu. Habis nulis, baca ulang, ada yang saltik nggak, kalimatnya udah pas belum, enak dibaca nggak.... Ya gitu aja deh masukanku. Btw thanks udah kasih kesempatan aku buat baca. Next, aku ngarep ada kemajuan dari kamu.

No comments:

Post a Comment