May 31, 2019

[Book Review] Just the Person I Loved Before - Ollyjayzee

Judul: Just the Person I Loved Before
Penulis: Ollyjayzee
Genre: Romance (18+)
Tebal: 360 halaman
Rilis: Maret, 2019
Bahasa: Indonesia
Penerbit: Elex Media Komputindo
ISBN: 9786020490229
Harga: IDR. 79.800
Rate: ★★★★☆


Blurb:

Aku Sissy. Jatuh cinta pertama kali kepada Bram, kakak sahabatku. Cinta pertama begitu berkesan. Cinta remaja, tak terbalas, dan sangat membekas. Mungkin karna semua serba pertama. Pertama jatuh cintam dan pertama patah hati. Cinta yang aku bawa hingga masa dewasa.

Sampai pada suatu ketika aku sadar bahwa aku harus berubah. Aku harus bisa melupakan Bram dan membuka hati untuk cinta yang lain. Aku bertemu Hanif. Dia pria yang baik dan kami saling cocok. Aku pun memutuskan untuk menjalani hubungan dengannya, dan berproses bersamanya.

Tetapi kenapa ketika aku telah bersama Hanif, Bram justru datang kembali untuk memberikan jawaban? Mengabulkan impian yang telah aku tunggu selama belasan tahun.
Kamu sangat terlambat, Bram.


Dari blurb udah ketahuan seperti apa garis besar ceritanya. Yep, hate to love relationship. Latar belakang serta alur cerita yang ditawarkan sudah terlalu mainstream, sering kali kita jumpai pada novel-novel roman pada umumnya. Tapi mungkin yang menjadikan buku ini berbeda adalah cara penulis mengeksekusinya. Penulis memasukkan unsur pekerjaan, persahabatan, serta hubungan kekeluargaan yang membuat ceritanya jadi berliku.

Buku ini mengusung Jakarta sebagai latar tempatnya. Kehidupan masyarakat yang selalu sibuk dengan pekerjaan, juga dipenuhi dengan orang-orang yang saling memanfaatkan, dlsb. Di titik ini aku ngerasa begitu nyata, di mana pekerjaan nggak bisa dipisahkan dengan kehidupan kita sebagai manusia. Keseharian tokohnya pun tampak wajar, well, bukan jenis-jenis CEO yang seringnya membuat kita termehek-mehek hanya dengan mendengar statusnya aja. Bukan juga anak pemilik perusahaan yang doyan menghambur-hamburkan recehan. Pekerjaan Sissy sebagai office manager dan Bram sebagai dokter spesialis kandungan itu gampang banget kita temukan dalam dunia nyata, kan?

Untuk karakternya sendiri, aku suka banget sama Sissy. Dia itu wanita yang kuat dan menginspirasi. Sissy ini mandiri dan baik banget. Sayang kebaikannya itu malah jadi titik kelemahannya, bikin dia gampang dimanfaatin. Cara Sissy menghadapi suatu masalah juga dewasa, nggak galau melulu kayak ABG, cuma memang di satu sisi dia suka berprasangka buruk. It's fine, bagiku itu manusiawi, apalagi kalo sedang cemburu, ya kan?
Sementara untuk Bram, dia ini tipe-tipe pria yang bisa dibilang kaku. Hm, ya kurang lebih seperti kebanyakan tokoh pria favorit dalam novel lah.
Lalu ada Hanif yang sebenernya baik, cuma dia itu minder sama Sissy karena secara karir Sissy itu lebih dari dia. Walau toh akhirnya Hanif memiliki usahanya sendiri, dia tetap aja minder, selalu merasa lebih rendah daripada Bram. Padahal Sissy nggak pernah mempermasalahkan itu lho.

Kesimpulannya buku ini punya alur cerita yang klise, namun cara penulis mengeksekusinya membuat buku ini jadi menarik. Karakter serta kehidupan sehari-harinya berasa dekat banget sama kita. Nggak muluk-muluk yang kadang bikin kita eneg, pokoknya pas lah dengan setting Indonesia.


Quotes:

Moving on is being able to look back without needing to reach out. - h. 85

"Nggak ada yang remeh kalau sudah menyangkut hati dan perasaan, Sy." [Bram] - h. 166


No comments:

Post a Comment