September 25, 2018

[Book Review] Contract Partner - Mrs. Mathrange

Judul: Contract Partner
Penulis: Mrs. Mathrange
Halaman: 368 halaman
Genre: Romance Dewasa (17+)
Tahun: Juni, 2018
Penerbit: Roro Raya Sejahtera
ISBN: 9786025129049
Harga: IDR 86.000 (P. Jawa)
Rate: ★★★½




"Apa Nona tahu? Terkadang Tuhan memberi sedikit 'petunjuk' terhadap pengikutnya untuk menentukan pilihan yang akan menjadi takdirnya. Meskipun orang itu butuh waktu lama untuk menyadari apa yang menjadi 'petunjuk'-nya." [Tuan Coleman] - h. 67


B l u r b :

MUNGKIN SUATU HARI NANTI KAU AKAN MENGERTI,
KALAU HATI TIDAK DICIPTAKAN UNTUK MENGHANCURKAN HATI ORANG LAIN.

Benar-benar sulit dipercaya, seorang CEO tampan dan muda seperti Julian Reed melamar Jane Fisher, salah satu pegawai di perusahaannya. Sayangnya, ini sungguh berbeda dengan plot cerita romantis yang selama ini dia dengar dan baca. Malah, ketika dilamar, Jane merasa itu adalah kali pertama bosnya itu berbicara padanya. Kejadiannya pun sangat cepat dan blak-blakan. Di ruang kerjanya, Julian menyodorkan sebuah amplop cokelat berisi dokumen ke arah Jane. Perempuan itu benar-benar terkejut ketika membaca tulisan bold di halaman pertamanya.

KONTRAK PERNIKAHAN
ANTARA JULIAN REED DAN JANE FISHER

Meskipun terasa ganjil, Jane akhirnya mengambil risiko dengan menandatanganinya. Sesuatu yang belakangan dia sesali ketika akhirnya tahu alasan sebenarnya Julian mau menikahinya....


S t o r y l i n e :

Julian Reed, seorang CEO yang 'kejam' karena tidak mau menolerir kesalahan sekecil apa pun yang dilakukan karyawannya. Julian hampir-hampir tak pernah berkomunikasi secara langsung dengan para karyawannya, namun jika sekali saja dia memanggil karyawannya ke ruangannya, itu berarti mimpi buruk bagi si karyawan. Tidak satu pun yang keluar dari ruangan Julian akan selamat, alias berakhir dengan pemecatan.

Suatu hari Jane yang terkenal sebagai karyawan teladan tiba-tiba dipanggil oleh Julian ke ruangannya. Mulanya Jane mengira jika dia akan dipecat, namun rupanya Julian malah menyodorkan sebuah amplop berisi kontrak pernikahan antara dirinya dan Jane. Julian hanya memberi Jane waktu satu minggu untuk memikirkannya.

Jane hendak menolaknya, tapi Tuan Coleman, asisten pribadi Julian berhasil membuat Jane mengubah keputusannya. Sikap Julian yang selama ini dikenal dingin pun melunak, pria itu bersikap seolah-olah dia sangat menginginkan Jane. Akhirnya, Jane pun menyetujui kontrak tersebut dengan menambahkan poin di dalamnya.

Pernikahan Julian dan Jane berlangsung dengan lancar meski ada sebuah insiden yang terjadi pada saat pemberkatan. Akan tetapi, malam setelah acara pesta pernikahan mereka usai, sikap Julian langsung berubah. Yang semula hangat dan penuh kejutan menjadi dingin seolah-olah Jane hanya angin lalu.

Tentu saja sikap Julian ini membingungkan Jane. Jane berusaha mencari tahu, bahkan melakukan segala sesuatu demi mendapatkan sedikit perhatian dari Julian. Bagi Jane, tak apa Julian memperlakukannya dengan dingin asalkan dia tetap bisa berada di sisi Julian dan melihatnya setiap hari. Walau sempat beberapa kali hendak menyerah, ketelatenan Jane membuahkan hasil. Sikap Julian pelan-pelan berubah menjadi manis, bahkan Julian mengajak Jane berbulan madu ke Bali.

Namun siapa sangka, di saat Jane mengira bila semua usahanya mendapatkan hati Julian benar-benar berhasil, seseorang datang ke tengah-tengah mereka. Seseorang yang membuat Jane menyesali semua yang telah dia lakukan.


K a r a k t e r :

Julian Matthew Reed ↠↠ Seorang CEO tempat Jane bekerja. Terkenal kejam karena tidak mentolerir kesalahan sekecil apa pun yang dilakukan oleh karyawannya.

Jane Rosalie Fisher ↠↠ Karyawan yang tidak pernah melakukan kesalahan sekecil apa pun. Jane ini pekerja keras dan juga cerdas.

Emily ↠↠ Sahabat Jane. Dulu mereka tinggal bersama, namun semenjak Emily menikah, mereka berpisah.

Robert Coleman ↠↠ Asisten pribadi Julian.




"Jadi, aku pria pertama yang dekat denganmu?" tanya Julian.
Jane mengangguk.
Tuan Reed memeluk Jane dengan erat. "Jika seperti itu, jangan berikan pelukanmu, ciumanmu, dan yang lainnya kepada orang lain. Semua itu milikku," ucap Tuan Reed.
- h. 137 
Huahhhhh!!! Rasanya aku pengin lempar buku ini setelah selesai baca. Sumpah bikin emosi sampe pengin gigit bantal. Eits, jangan salah, bukan karena buku ini jelek atau mengecewakan, tapi ... sumpah bikin kezel abis! Awalnya aku mengira kalau buku ini menceritakan tentang pernikahan kontrak antara Julian dan Jane yang pada akhirnya berujung manis: they fall in love with each other, but ... arrrgghhhh!!! *jambak rambut*

Jujur aku nggak suka sama Julian. Entahlah, aku ngerasa ada ketimpangan karakter si Julian ini. Sebagai CEO dia kejam, tapi di sisi lain dia itu cepat berubah. Dingin-sweet-dingin lagi-sweet lagi, kayak AC aja yang suhunya gampang dinaik-turunkan hanya dengan pencet remot. Julian ini entah memang bermuka banyak atau jago pura-pura. Um, lebih tepatnya Julian ini sebetulnya licik dan cerdik. Tapi, hati-hati kalau dia sedang dalam mode sweet, bisa bikin klepek-klepek beneran. Yup, aku sempat terlena loh sama Julian mode sweet.

Lalu Jane, aku juga nggak terlalu suka dengan karakternya Jane. Jane itu ... gimana ya? Semacam masokis lah! Habisnya meski Julian bersikap dingin dan tidak menganggapnya, Jane tetap berharap pada Julian. Bahkan ketika Jane tahu alasan utama mengapa Julian menikahinya, dia memilih diam. Silent is gold, babe. But your silence is hell! Menurutku Jane ini terlalu percaya dengan hal-hal yang 'kurang' realistis. Hey, Jane, kisah dalam novel-novel yang kamu baca itu memang indah, tapi itu nggak nyata, Sayang.... Tapi di samping itu aku suka dengan kecerdasannya. Yah, walau di akhir segala kecerdasan serta usaha yang selama ini dilakukannya berujung sia-sia. Duh, Jane ... aku kasihan banget sama kamu. You don't deserve the fucking Julian Reed!





Hm, sebetulnya aku suka sama ceritanya. Cukup seru walau beberapa plot ada yang bolong. Misalnya kontrak pernikahan yang bagiku gaje, isinya apaan sih? Entahlah yang pasti aku butuh sekuel dari buku ini. Masih banyak hal-hal ganjil yang jadi pertanyaanku, yang sampai halaman terakhir aku nggak nemu jawabannya. Terutama di Julian sih, dia itu sebetulnya gimana sih? Perubahan sikapnya cenderung tanpa alasan yang jelas, it's like 'suka-suka gue'. Oh ya, terus Tuan Coleman juga berasa menjerumuskan Jane loh! Karena dia Jane mempertimbangkan niat untuk menerima kontrak itu, tapi kok nyatanya yang dibilang Tuan Coleman malah berbalik 180 derajat?

Setting waktunya aku perkirakan akhir 1999 atau awal 2000-an karena ponsel yang digunakan Jane adalah Nokia 8210. Bertempat di Manhattan, namun aku kurang merasakan 'Manhattan' di sini. Bahasa yang digunakan bahasa baku dengan POV orang ketiga.

Terus beberapa poin juga perlu diperbaiki, seperti ketika Jane membeli buku. Disebutkan kalau buku yang dibeli Jane bersegel plastik. Hm, setahuku buku-buku yang dijual di sana nggak ada segelnya loh, beda kayak di Indonesia yang memang disegel untuk menghindari orang-orang yang suka numpang baca tanpa beli. 

Beberapa persepsi juga perlu dibenahi, misalnya kata acuh. Acuh menurut KBBI artinya adalah mengindahkan, memperhatikan. Dan dalam buku ini banyak kata acuh yang diartikan abai. Typo masih ada meski sedikit, layout penggalan katanya juga lumayan banyak yang salah tempat. Tapi tenang aja, buku ini enak dibaca kok. Penulisannya rapi dan ceritanya cukup asyik kalau mengabaikan poin-poin yang kusebutkan tadi.

Andai aja semuanya jelas dan nggak cliffhanger, aku bisa kasih ★★★★☆ bahkan lebih untuk buku ini.


Orang yang tetap mencintai dikala cintanya tak berbalas adalah orang paling lemah di dunia. - h. 205

No comments:

Post a Comment