August 23, 2019

[Book Review] Resign - Almira Bastari

Judul: Resign
Penulis: Almira Bastari
Genre: Metropop
Rilis: 29 Januari, 2018
Tebal: 288 halaman
Bahasa: Indonesia
Penerbit: GPU
ISBN: 9786020380711, 9786020380728 (Digital)
Harga: IDR 68.000 Paperback (P. Jawa)
Rate: ★★★★☆



B l u r b :

Kompetisi sengit terjadi di sebuah kantor konsultan di Jakarta. Pesertanya adalah para cungpret, alias kacung kampret. Yang mereka incar bukanlah penghargaan pegawai terbaik, jabatan tertinggi, atau bonus terbesar, melainkan memenangkan taruhan untuk segera resign!

Cungpret #1: Alranita
Pegawai termuda yang tertekan akibat perlakuan sang bos yang semena-mena.

Cungpret #2: Carlo
Pegawai yang baru menikah dan ingin mencari pekerjaan dengan gaji lebih tinggi.

Cungpret #3: Karenina
Pegawai senior yang selalu dianggap tidak becus tapi terus-menerus dijejali proyek baru.

Cungpret #4: Andre
Pegawai senior kesayangan si bos yang berniat resign demi dapat menikmati kehidupan keluarga yang lebih normal dan seimbang.

Sang Bos: Tigran
Pemimpin genius, misterius, dan arogan, tapi sukses dipercaya untuk memimpin timnya sendiri pada usianya yang masih cukup muda.

Resign sebenarnya tidak sulit dilakukan. Namun kalau kamu memiliki bos yang punya radar sangat kuat seperti Tigran, semua usahamu pasti akan terbaca olehnya. Pertanyaannya, siapakah yang akan menang?

*

Sebenernya aku udah lama pengin bahas soal buku ini, tapi baru sekarang mood nulis review-nya muncul setelah reread kedua, hehe.
Buku ini ada mirip-miripnya dengan DOMB-nya Titi Sanaria. Bukan dari segi ceritanya, melainkan dari suasana kantornya.

Secara garis besar menceritakan mengenai empat cungpret yang berlomba-lomba untuk resign. Loh, kenapa? Bukannya cari kerja itu susah, kok malah pengin resign?! Ya kalo bosnya model kayak Tigran siapa yang betah coba? Hampir nggak ada hari tanpa lembur! Iya sih bayaran gede, tapi kalo nggak punya waktu buat ngabisin ya percuma dong.

Salah satu poin menarik dalam buku ini adalah para cungprets itu sendiri. Tiada hari tanpa gosip. Terus dialognya fresh, humornya simpel tapi masuk, jadi nggak garing. Itu juga yang membuat buku ini page turner. Sementara untuk romance-nya aku nggak begitu klik, yah semacam cinlok sama bos sendiri, udah gitu kesannya maksa. Perasaan Rara berubahnya terlalu cepat, mengingat dia benci setengah mamvus sama Tigran. Harusnya lebih alot kan ya, nggak segampang itu dia dibikin luluh.

Yah, buku ini memang nggak offer sebuah cerita yang wow atau yang baper atau yang lucunya kebangetan. Tapi bagiku mengikuti kegiatan para cungprets itu cukup menghibur, apalagi kalo yang lagi suntuk kek aku, haha. Makanya aku sampe reread, butuh sesuatu yang ringan dan segar soalnya. 

Aku rekomen buku ini sebagai bacaan pelepas penat. Bisa juga buat selingan abis baca novel yang tebel-tebel dengan cerita yang berat.

No comments:

Post a Comment