May 16, 2018

[Book Review] Ratu Nyontek & Back Into You - Teresa Bertha



Judul: Ratu Nyontek
Penulis: Teresa Bertha
Halaman: 200 halaman
Genre: Teenlit
Tahun: November, 2015
Penerbit: GPU
ISBN: 9786020322759
Rate: ★★★★★

Suka! Pokoknya suka banget!
Ini novel teenlit tapi bisa bikin aku diabetes gini, ya? 😅 Bodo ah dibilang nggak tau diri karena udah bukan umurnya lagi baca yang beginian, tapi sumpah ini novelnya nggak receh.

Konfliknya biasa sih, tapi aku tertarik sama sisi yang diangkat, yaitu cewek yang tukang nyontek. Untuk ceritanya sendiri simpel, konflik ala-ala anak SMA yang ringan, dikemas singkat sehingga nggak bertele-tele. 'Naik-turun' ceritanya berasa pas, cukup bikin baper. Haha :D Walau masih ada bau-bau sinetron sih.

Gaya nulisnya ci Bertha juga oke [POV 1]. Diksinya simpel, match dengan genre dan bobot ceritanya. Konflik dan pergolakan batin ala-ala remaja bisa terdeakripsikan dengan baik. Sampe-sampe aku pengin balik SMA lagi, lho!

Aku suka karakter Niken, juga Nando.... Aw! Kakak author, pesen Nando-nya satu ya :D
Secara keseluruhan karakter-karakter dalam buku ini kuat, baik karakter utama, maupun karakter pendukung.

At last, gue pengen jadi lo, Ken. Biar deh dikerjain Nando kalo ujung2nya ditembak😘

P. S. Aku pengin punya novelnya!!!!!! [soalnya aku cuma baca via GD] hehe....


Judul: Back Into You
Penulis: Teresa Bertha
Halaman: 272 halaman
Genre: Amore
Tahun: April, 2018
Penerbit: GPU
ISBN: 9786020379340
Rate: ★★★☆☆

Rate subjektif: ★★★☆☆
Rate objektif: ★★★½

Kenapa ada dua rate?
Jadi gini, Back Into You adalah sekuel dari novel Ratu Nyontek [ini menceritakan kehidupan para tokohnya ketika mereka masih remaja, tepatnya sepuluh tahun lalu]. Bagi yang langsung baca Back Into You, mungkin nggak mencium sesuatu yang 'nggak wajar', tapi bagi aku yang baca Ratu Nyontek duluan, ngerasa kalau adanya pergeseran karakter tokoh utamanya, Nando.

Fyi, novel ini sah-sah aja kok dibaca tanpa harus membaca Ratu Nyontek terlebih dahulu, masih berhubungan sih, tapi sudah nggak sejalur. Adapun mengungkit masa lalu, di sini diselipkan dengan rapi kok.

Oke, mari kita mulai.... *jreng jreng*
Dalam Back Into You menceritakan kelanjutan kisah Niken dan Nando yang sudah berpacaran sejak SMA dulu. Sekarang Nando sudah menjadi seorang dokter, sementara Niken membuka sebuah toko kue bersama Levi, adik semata wayang Nando. Hingga suatu hari Niken bertemu dengan Adit, cowok yang nyaris memerkosanya sewaktu SMA dulu.

Kesibukan Nando sebagai seorang dokter membuatnya tidak memiliki banyak waktu untuk kekasihnya, Niken. Sebetulnya Niken sudah berusaha mengerti, tapi kesel juga dong pastinya kalau punya pacar yang suka ingkar janji terus? I feel you, Ken....

Lalu si Adit yang sekarang sudah tobat mulai mengejar-ngejar Niken, dia berusaha membuktikan ke Niken kalau dia sudah berubah. Bahkan mengakui kalau dia masih mencintai Niken.
Niken mulanya ogah, dia masih ketakutan setengah mati, traumanya sepuluh tahun lalu belum hilang. Tapi sayangnya takdir itu suka ngeselin, lho! Waktu Niken dikerjain dua preman sehabis pulang dari pesta pertunangannya Richard dan Sella, bukan Nando yang muncul, eh malah si kutu kupret Adit. Dan yang bikin kesel Niken, Nando yang harusnya nemenin dia ke pesta itu, malah lupa saking sibuknya menolong pasien tabrak lari yang ternyata teman SMP-nya dulu.

Singkatnya hubungan mereka renggang. Niken mulai bisa menerima Adit, sementara Nando merasa lebih nyaman dengan Sofie, si pasien tabrak lari itu.

Ujung-ujungnya?
Udah bisa ketebaklah kalau mereka break up!

Oke, next....
Tbh waktu tau ke mana arah ceritanya, aku langsung lemes, pengin geletakin buku ini. I'm disappointed! Kenapa karakter Nando dibikin berubah sampe segininya? Padahal waktu SMA dulu dia sayang banget sama Niken, dan sayangnya Nando ini tulus, mampu membawa Niken ke jalur yang lebih baik. But why??? Okelah kalau soal sibuknya Nando, aku masih bisa terima, dokter emang sibuk banget, kan? Tapi mudahnya dia berpaling ini lho yang bikin aku kesel pake banget. Dalam sekejap dia berpaling gitu aja sama Sofie, dia udah sepuluh tahun lho pacaran sama Niken. WTF!!! Cuma karena aku harus mikir objektif, aku mikir kalau mungkin Nando sama Sofie ada rasa-rasa gitu waktu mereka SMP dulu. Dulu!

Lalu Niken. Jujur aku gak bisa nyalahin dia di sini. Kesel banget loh, punya pacar yang angin-anginan gitu, jadi dia memberi kesempatan Adit untuk kembali masuk ke dalam kehidupannya, meski dia masih trauma. Cuma ... dia pernah mau diperkosa gitu lho sama Adit, harusnya nggak semudah itu trumanya ilang meski Adit udah 100% berubah. Di samping itu mereka dulunya nggak punya hubungan spesial. Mereka pernah pacaran sih, tapi itu karena Niken kalah taruhan, dan pas itu yang suka sama Niken ini si Adit, sementara Niken benci setengah mampus sama Adit. Lagi-lagi aku berpikir objektif, Niken lagi patah hati. Wajar.... Wajar.... Dia butuh pelarian, meski akhirnya jadi cinta beneran.

Adit, ini yang menurutku paling wajar. Dia berubah drastis, from villain to hero, tapi dia nggak nunggang kuda putih ya, dia naik mobil sport merah. LOL. Meski sudah berubah, sifat posesifnya masih tersisa kok, emang dasarnya gitu sih!

Jadi, yang bisa kupetik dari novel ini adalah cinta bisa pudar seiring berjalannya waktu, cinta itu bisa terasa sangat membosankan, dan rentan layu [jadi kudu sering-sering disiram ya, biar pas ada godaan, nggak langsung tergoda :D] Harusnya Niken dan Nando bisa memperbaiki hubungan mereka, tapi sayang mereka milih berpisah. Gosh, sepuluh tahun itu bukan waktu yang sebentar lho, kalau buat kredit rumah udah lunas tuh!
Satu lagi, ini yang paling aku suka dari novel ini, kata-katanya Adit, "Belajarlah untuk tidak menghakimi orang dari masa lalunya." - h. 109
Yep! Adit memang benar-benar berubah. Aku salut sama usaha Adit buat buktiin ke Niken kalau dia sudah berubah. Tapi, Dit, aku tetep susah nerima kamu, lho! Kadung benci sama kamu. Wkwkwkwkwkkk.... [abaikan!]

Kalau di buku pertama aku mati-matian jatuh cinta sama Nando, di buku ini aku mati-matian buat nggak benci sama Nando. That's fucking hard, u know?! Sampe-sampe aku kudu hapus semua memori indahku dengan Nando dari buku pertama supaya bisa lebih masuk ke ceritanya.

Cukup deh bahas soal ceritanya, sekarang mari kita bahas soal penulisannya....
Overall oke, aku masih tetap suka cara ci Teresa Bertha bercerita, diksi yang nggak muluk-muluk, 'naik-turun' ceritanya yang pas. Btw ini pake pov orang ketiga dari sudut pandangnya Niken, Nando, dan Adit. Perpindahan pov-nya enak, jadi ga bikin bingung. Aku suka pokoknya, just ... little disappointed with the points I've wrote above.

No comments:

Post a Comment