September 16, 2019

[Book Review] A Sky Full of Stars - Nara Lahmusi

Judul: A Sky Full of Stars
Penulis: Nara Lahmusi
Genre: Teenlit (15+)
Rilis: 9 September, 2019
Tebal: 244 halaman
Bahasa: Indonesia
Penerbit: GPU
ISBN: 9786020632100, 9786020632117 (Digital)
Harga: IDR. 73.000 (P. Jawa)
Rate: ★★★☆☆


B l u r b :

Meski hanya anak seorang cleaning service, Raya Angkasa punya cita-cita setinggi langit: kuliah di Kedokteran UI. Untuk itu, ia harus lihai membagi waktu sebagai guru privat bagi murid-murid tajir di sekolahnya demi menambah uang tabungan. Sejauh ini sih nggak ada masalah.

Namun, masa remaja Raya mendadak rumit ketika harus mengajar kakak-beradik dari keluarga Mahashakti. Dirga Romano Mahashakti, si biang kerok yang menyebalkan dan Dika Romino Mahashakti yang sakit-sakitan membuatnya kelimpungan. Bukan hanya kontrak mengajar yang ketat, ia juga terpaksa terlibat dalam masalah keluarga kedua cowok itu.

Seolah urusan pelajaran sekolah belum cukup membebani, pertaruhan, perasaan, dan cinta terpendam membelit ketiganya dengan benang kusut yang sulit diurai. Sanggupkah Dirga terus mengalah demi adiknya? Tegakah Raya menolak Dika saat harapan dan masa depan cowok itu disandarkan di bahunya?

“Cause you’re a sky, cause you’re a sky full of stars…”

*

Buku ini kovernya cakep bangettttt! Ya, itu adalah salah satu alasanku tertarik sama buku ini. Hehe.

ASFoS menceritakan mengenai Raya yang punya mimpi setinggi langit, tapi sayangnya keadaan ekonomi nggak mendukung. Sementara itu ada Dirga yang tajir, tapi ogah-ogahan untuk sekolah. Mereka benar-benar bertolak belakang. Kedekatan mereka dimulai pada saat Raya menjadi guru les untuk Dika—adik Dirga. Dan serunya lagi, ada cinta segitiga di sini.

Ini pertama kalinya aku baca tulisan Nara Lahmusi, aku belum sempat baca buku pertamanya yang berjudul Things About Him. Kapan tahun itu pernah mau baca, tapi belum kesampaian. Nggak banyak sih yang mau aku ulas tentang buku ini. Yang pasti aku suka gaya nulisnya, gampang dicerna dan nggak butuh waktu lama buat adaptasi.

Sementara dari ceritanya sendiri, jujur aku cukup terhibur. Cuma memang ada beberapa hal yang mengganjal buatku, misalnya nilai-nilai Dirga. Okelah dia belajar sangat keras, tapi menurutku kemungkinan dari siswa yang selalu dapat nilai nol, terus tiba-tiba aja menjadi 100, itu kok kurang realistis ya? Apalagi dalam kasusnya Dirga, dia itu sama sekali nggak pernah memperhatikan pelajaran sejak kelas X. Hal ini agak susah aku terima. Tapi ini menurutku lho, bagi orang lain bisa saja berbeda.

Perjuangan Raya di sinu juga patut diapresiasi. Walau ekonkminya minus, tapi semangatnya nggak pupus. Dia tetep berjuang meraih impiannya.

Di akhir cerita aku sempat berasa nyesek, pas kelulusan ituloh. Hiks.... *puk puk Dirga*

Q u o t e s :

"Kata bapak gue, konon, ketika harapan manusia sudah lenyap, cuma doa yang tetap membuat manusia bertahan." [Raya] - h. 177

No comments:

Post a Comment