September 14, 2019

[Book Review] Vio Don't Mess Up - Shania Kurniawan

Judul: Vio Don't Mess Up
Penulis: Shania Kurniawan
Genre: Teenlit (13+)
Rilis: 29 April, 2019
Tebal: 256 halaman
Bahasa: Indonesia
Penerbit: GPU
ISBN: 9786020627830
Harga: IDR. 77.000 (P. Jawa)
Rate: ★★★½


B l u r b :

Vio sepertinya menyandang gelar siswi paling bermasalah sepanjang sejarah SMA Mayapada. Dia sering bolos, suka cari masalah dengan cowok-cowok bajingan di lingkungan sekolah, dan sudah nunggak gorengan dua semester. Cewek biang kerok yang dihindari oleh teman-temannya karena mereka takut dia bakal menularkan virus berandalannya.

Tapi, saat kakaknya hendak dipanggil, Vio menyerah. Cello nggak boleh sampai tahu tentang kelakuannya! Karena itu, Vio setuju untuk ikut program belajar dengan Jo untuk memperbaiki semua nilainya. Kalau dalam semester kedua ini Vio nggak mendapatkan nilai merah sama sekali, Cello nggak akan dipanggil.

Terpaksa belajar dengan cowok kaku itu, Vio cuma bisa menahan emosi. Bisa nggak ya, sekali ini saja, dia nggak mengacaukan semuanya?

*

Setelah belakangan baca buku yang suram-suram, semalam akhirnya aku mutusin buat baca teenlit, buat refreshing. Hehe. Nggak perlu waktu lama buat menuntaskan buku ini. Ceritanya sederhana, gaya menulisnya ngalir, dan gampang dinikmati. 

Apa jadinya cewek bandel ketemu dengan cowok rajin?
Well, kedengarannya biasa aja ya, tapi Vio yang bandel serta Jo yang ngomongnya pakai bahasa baku bikin cerita ini menarik. Vio punya masa lalu, begitu juga dengan Jo. Masa lalu itulah yang membuat mereka berubah jadi seperti itu.

Seperti kebanyakan, family issue masih jadi latar belakang tingkah 'ajaib' mereka. Hubungan Vio dan Jo berjalan biasa-biasa aja, selayaknya teman dekat. Lagian mereka memang nggak jadian atau semacamnya. Tapi aku yakin ada benih-benih bunga matahari yang tumbuh di hati mereka. Nggak ada adegan-adegan romantis ala-ala FTV remaja kok. Vio dan Jo hanyalah dua remaja yang sama-sama memiliki masalah dalam keluarganya, sebuah masa lalu pahit yang membuat mereka berubah seperti itu. Percaya nggak percaya, apa yang terjadi dalam keluarga itu berpengaruh besar terhadap anak.

Sisi yang aku suka dari buku ini adalah Vio yang berusaha keras untuk memperbaiki nilai-nilainya, meski dia tersiksa banget. Ya iyalah, cewek yang kerjaannya skip kelas buat nongkrong di kantin, bahkan sampai utang gorengan selama enam bulan, harus belajar bersama cowok berkacamata tebal yang ngomongnya baku banget. Awalnya Vio bosan setengah mati, cuma lama-kelamaan dia penasaran dengan Jo.

Konflik yang diangkat sederhana sekali. Cuma karena gaya menulisnya enak banget buat dibaca, semuanya berasa mengalir begitu aja. Aku menikmati banget kisah Vio dan Jo, walau sampai akhir aku masih bertanya-tanya ke mana hubungan Vio dan Jo akan berlabuh. Akan ada sesuatu di antara mereka ataukah Jo hanya menganggap Vio sebagai adiknya? Oh ya, aku juga penasaran banget sama Rio. Tuh anak ngeselin, tapi bikin gemes.


*

Q u o t e s :

Dan memikirkan soal matematika tampaknya lebih nikmat daripada memikirkan kenangan buruk yang semestinya nggak dia ingat. [Jo] - h. 29
"Kamu harus ingat kalau tidak selamanya kamu boleh dikalahkan masa lalu, dan ada saatnya kamu harus melawannya demi masa depanmu." [Jo] - h. 198

No comments:

Post a Comment